PALANGKA RAYA – Vaksin Sinovac yang baru saja tiba di Kalimantan Tengah (Kalteng) saat ini sedang disimpan di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kalteng. Terkait penyimpanan vaksin sendiri, Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palangka Raya, Leonard Duma menyebutkan fasilitas penyimpanan harus sesuai dengan standar rantai dingin (cold chain) yaitu 8 derajat celsius.
Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah dinilai sudah memenuhi syarat cold chain, dengan suhu penyimpanan 2,2 derajat celsius dan bisa menyimpan vaksin. Terkait otorisasi edar vaksin sendiri hingga saat ini masih belum ada izin penggunaan untuk keadaan emergency.
Vaksin disimpan di gudang dengan asumsi jika vaksin dinyatakan aman untuk digunakan maka dapat segera didistribusikan. “Izin sendiri belum keluar karena saat ini BPOM masih menunggu data, mengingat terkait vaksin ini sendiri BPOM belum memiliki banyak data sehingga memerlukan waktu untuk mengumpulkan data melalui uji klinis,” ucap Leonard.
Ia menambahkan data yang dikumpulkan ini nantinya akan digabungkan dengan data uji klinis dari negara lain yang menggunakan vaksin jenis Sinovac. Data yang terkumpul kemudian akan dievaluasi sesuai dengan skema pengawasan farmasi yang dikoordinir oleh WHO.
Leonard menyebutkan keputusan terkait otorisasi penggunaan vaksin akan diumumkan pada 7 dan 8 Januari dengan catatan data yang dihasilkan dari uji klinis tahap 3 tidak membahayakan kesehatan masyarakat. Terkait efektivitas vaksin Sinovac, mengingat vaksin ini memiliki tingkat imun paling rendah dari vaksin lainnya, Leonard Duma menjelaskan penilaian efektifitas dapat dilakukan bergantung pada hasil uji klinis.
Sementara saat ini di Indonesia, diketahui untuk vaksin jenis Sinovac baru tahap perampungan pengumpulan data untuk uji klinis tahap 3. Leonard menjelaskan vaksin ini bersifat membangun imun untuk melawan virus. Sinovac sendiri merupakan vaksin yang berasal dari virus yang dimatikan, dan diambil Ribonucleic acid (RNA) virusnya.
Ia menyebutkan pemerintah sendiri tidak akan bermain-main terkait kesehatan masyarakat sehingga betul-betul dipastikan pengujian tahap 3 ini dilakukan dengan baik. “Pengujian akan dilakukan dengan baik sehingga diperoleh data yang bisa dipercaya, baru kita rilis bahwa vaksin ini layak digunakan sehingga diharapkan tidak ada penolakan dari masyarakat,” bebernya.
Selain itu pemerintah sendiri telah menggalang berbagai macam kerjasama dengan banyak pihak untuk menjaga ketersediaan vaksin covid-19. Selain Sinovac pemerintah juga akan mendatangkan vaksin Astrazeneca dan Pfizer yang saat ini sedang dalam masa penjajakan. Industri farmasi di Indonesia sendiri sudah mulai memproduksi vaksin, seperti perusahaan farmasi Bio Farma di Bandung.
“Pada dasarnya pemerintah terus mendorong industri nasional untuk memproduksi vaksin dengan catatan tidak mengabaikan mutu dan keamanan vaksin itu sendiri,” jelas Leonard. Leonard juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mengabaikan bahaya Covid-19 meskipun saat ini vaksin sudah mulai diproduksi.
Penerapan disiplin protokol kesehatan masih perlu dilakukan mengingat vaksin tidak menjadi penangkal virus 100 prsen. “Kita baru bisa dinyatakan bebas jika ada pernyataan resmi dari WHO yang menyatakan bahwa pandemi berakhir. Selama belum ada pernyataan dan masih terjadi transmisi lokal meskipun telah di vaksinasi maka belum bisa dinyatakan bebas dari Covid, sehingga penerapan prokes masih perlu dilakukan,” pungkasnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post