PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran selaku Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyampaikan, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalteng semakin meningkat dari hari ke hari.
Ia meminta masyarakat selalu waspada terhadap berbagai gejala yang terjadi atau dialami tubuhnya. Jangan sepelekan gejala batuk, demam, flu, atau nyeri-nyeri yang terjadi di tubuh yang bisa saja menjadi indikasi awal potensi terpapar Covid-19.
“Jika mengalami keluhan atau gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera melakukan isolasi mandiri di rumah dan lakukan konsultasi kesehatan secara daring (online) atau melalui telemedicine. Selanjutnya, ikuti saran dokter yang diberikan saat berkonsultasi. Jika dokter menyarankan untuk melakukan skrining (screening) Covid-19, maka segera kunjungi fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat,” ujar Sugianto.
Skrining di tengah pandemi Covid-19 ini umumnya meliputi pemeriksaan darah lengkap, rapid test, dan thorax rontgent atau CT Scan. Apabila hasil dari skrining tersebut mengindikasikan adanya potensi Covid-19, maka pasien akan diarahkan untuk melakukan Swab test. Namun, para pasien dapat langsung melakukan pemeriksaan Swab test tanpa harus melakukan screening Covid-19 terlebih dahulu.
Pasien yang terindikasi (suspek) Covid-19 berdasarkan hasil skrinning atau dengan hasil Swab test positif Covid-19, biasanya akan mendapatkan perawatan di ruang isolasi Covid-19. Namun, jika pasien tidak mengalami gejala Covid-19, tetapi terindikasi (suspek) atau terkonfirmasi positif Covid-19, dokter akan mempertimbangkan kembali apakah pasien dapat melakukan isolasi mandiri di rumah atau harus dirawat di rumah sakit.
Perkembangan data Covid-19 di Kalteng pada 16 September 2020, kabupaten kota zona terdampak, sebanyak 13 kabupaten dan 1 kota sudah terdampak, tetapi Kabupaten Sukamara tidak ada kasus dan zona hijau.
Kasus konfirmasi, ada penambahan sebanyak 18 orang, yaitu di Palangka Raya 8 orang, di Seruyan 1 orang, di Pulang Pisau 2 orang, di Barsel 2 orang, di Bartim 1 orang, dan di Barut 4 orang, sehingga dari semula sebanyak 3.068 orang menjadi 3.086 orang. Sembuh, ada penambahan sebanyak 51 orang, yaitu di Palangka Raya 33 orang, di Kapuas 5 orang, di Pulang Pisau 5 orang, di Barsel 5 orang, dan di Murung Raya 3 orang, sehingga dari semula 2.360 orang menjadi 2.411 orang.
Kasus Suspek, ada penurunan sebanyak 3 orang, sehingga dari semula 516 orang menjadi 513 orang. Kasus Probable, ada penambahan sebanyak 1 orang, sehingga dari semula 34 orang menjadi 35 orang. Dalam Perawatan, ada penurunan sebanyak 34 orang, sehingga dari semula 587 orang menjadi 553 orang. Kasus Meninggal, ada penambahan sebanyak 1 orang, yaitu di Barsel 1 orang, sehingga dari semula 121 orang menjadi 122 orang. Tingkat kematiannya (CFR) 4%.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post