PALANGKA RAYA – Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) masih menjadi pogram prioritas Nasional tahun 2020. Trend penurunan kejadian karhutla dan dampaknya pada periode 2015-2019 tidak menyurutkan pemerintah pusat dan daerah melakukan penguatan strategi pencegahan dini Karhutla serta pemberian efek jera bagi para pelaku pembakaran
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Fahrizal Fitri saat memberikan arahan di acara Rapat Kerja (Raker) Pemantapan Pengendalian Karhutla 2020, di Bahalap Hotel Palangka Raya, Rabu 4 Maret 2020.
Sekda mengatakan, penguatan strategi dimaksud dilakukan dengan mempertimbangkan aspek sosial ekonomi masyarakat, ekologi, teknis, dan hukum yang berkeadilan.
“Presiden Republik Indonesia, pada Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Karhutla tahun 2020 tangal 6 Februari 2020 di Istana Presiden Jakarta menegaskan, beberapa hal penting yang harus dilaksanakan dalam pengendalian karhutla,” ujar Fahrizal Fitri
Diantaranya, lanjut Sekda, segera padamkan apabila ditemukan api sekecil apapun, jangan sampai meluas dan sulit dipadamkan, penataan ekosistem gambut dalam kawasan hidrologi gambut, mencari solusi permanen untuk pembakaran hutan dan lahan bermotif ekonomi, penegakan hukum secara tegas, agar membrikan efek jera bagi para pelaku dan peningkatan frekuensi patroli dan pemeriksaan lapangan.
“Arahan Presiden tersebut tentunya perlu diimplementasikan secara terpadu dan sinergis dalam kegiatan pengendalian karhutla oleh OPD terkait, TNI, POLRI, UPT KLHK, Lembaga Akademik, LSM, Pelaku Usaha dan masyarakat luas di Provinsi Kalteng,” tegasnya.
Fahrizal menyebut, dalam mencegah dan menanggulangi karhutla pihaknya memerlukan solusi permanen yang direncanakan dan disiapkan secara matang.
“Hal ini mengingat bencana karhutla berpotensi terjadi setiap tahun di Provinsi Kalteng, dan dapat memberikan dampak negatif kepada sosial ekonomi masyarakat, ekologi, bahkan hubungan regional/internasional,” pungkas mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalteng tersebut.
(ys/matakalteng.com)
Discussion about this post