KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas melaksanakan rapat koordinasi (rakor) pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik tahun 2023, dan pengabdian kepada masyarakat lainnya oleh civitas akademika dari Universitas Palangka Raya (UPR).
“Pelaksanaan rakor ini untuk koordinasi serta penentuan rencana lokasi dan tema program pelaksanaan KKN-Tematik tahun 2023,” kata Plh Sekda Kabupaten Gumas Richard, Selasa, 9 Mei 2023.
Dia menuturkan, pelaksanaan KKN-Tematik sebagai bentuk tindak lanjut penandatanganan kesepakatan bersama antar pemkab dan UPR tentang Kerjasama Pembangunan Daerah dan Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Perjanjian Kerjasama antara Bappedalitbang dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) tentang Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting.
“Kesepakatan bersama itu menjadi landasan untuk menjadikan UPR sebagai mitra pemkab dalam pembangunan daerah, khususnya SDM melalui pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat,” tuturnya.
Dia mengatakan, kesepakatan kerjasama tersebut bertujuan untuk mempercepat pencapaian target program pencegahan dan penurunan stunting, yaitu penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Gumas pada akhir tahun 2024 dibawah 14 persen.
“Ini juga untuk menjadikan Gumas sebagai laboratorium lapangan bagi seluruh civitas akademika UPR dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, guna mendukung pembangunan dan pengembangan potensi daerah,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Bappedalitbang Kabupaten Gumas Yantrio Aulia menambahkan, bappedalitbang telah melaksanakan kerjasama dengan LPPM UPR kurang lebih dua tahun, yaitu sejak tahun 2021 sampai sekarang. Ruang lingkup kerjasamanya meliputi perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program penanggulangan stunting, peningkatan pengetahuan remaja mengenai gizi, perilaku hidup bersih dan sehat, pola gizi seimbang, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi narkoba, kesehatan reproduksi dan pernikahan dini.
Selanjurnya, peningkatan pengetahuan ibu mengenai makanan tinggi kalori, protein, dan mikronutrein dan kaitannya dengan pangan lokal, peningkatan kemampuan deteksi stunting dan defisiensi gizi dari aspek penyakit oleh kader kesehatan, serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna.
“Kami berharap ini terus berlanjut, baik itu dalam bentuk perjanjian kerjasama di bidang lain. Untuk mendukung kegiatan dan program tersebut, kami juga memberikan bantuan dana stimulus kepada kelompok mahasiswa KKN di lokus stunting,” tukasnya.
(sid/matakalteng.com)
Discussion about this post