BUNTOK – Berdasarkan data terakhir, stunting di Kabupaten Barsel adalah 21 persen, upaya tersebut dilakukan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Barito Selatan (Barsel) di Aula Bappeda, Rabu 9 Agustus 2023.
Dalam kegiatan itu juga dihadiri langsung oleh Kepala Daerah, Camat, Kepala Desa Hingga Lurah se Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Masih tingginya angka stunting di Kabupaten Barito Selatan (Barsel) membuat pemerintah daerah harus lebih ekstra dalam penanganan dan pencegahan kasus tersebut.
Dalam arahannya Penjabat (Pj) Bupati Barsel Deddy Winarwan didepan stakeholder mulai dari Perangkat Daerah, Camat, Kepala Desa, serta Kepala Puskesmas mengatakan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Barsel harus lebih fokus pada perbaikan asupan gizi anak, mulai dari janin hingga usia 5 tahun.
“Dengan mengundang seluruh perangkat daerah ini untuk itu diperlukan data yang akurat sehingga penanganan bisa lebih cepat dan komprehensif, sekaligus saya menugaskan kepada camat dan kades untuk langsung mendata hingga tingkat RT maupun RW di wilayahnya masing masing, hal tersebut dimaksudkan agar program yang akan diberikan pada keluarga tersebut dapat tepat sasaran,” terang Deddy Winarwan panjang lebar.
Dikatakan, bahwa salah satu upaya penting dalam penanganan percepatan penurunan stunting yakni dengan melibatkan pihak ketiga yaitu seluruh perusahaan yang ada di Barsel melalui tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR (corporate social responsibility).
“Maka dari itu saya berharap semua itu jadi perhatian oleh seluruh perangkat daerah. Selain itu saya memberikan sedikit pemahaman terkait kinerja di lingkup Desa, baik itu ketaatan memberikan data dan tanggung jawab tugas, mulai dari Dinas, Camat sampai ke Kepala Desa supaya tidak terjadi hal yang justru nantinya bisa melanggar hukum,” pinta Deddy Winarwan.
(co/matakalteng.com)
Discussion about this post