BUNTOK – Terjadinya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat banjir mengakibatkan ratusan warga terus menyerbu SPBU Kota Buntok. Bahkan, dalam tiga hari terakhir ini, ratusan warga rela berdesakan untuk mendapatkan bahan bakar untuk kendaraannya masing-masing.
Dari pantauan, Kamis 18 November 2021, ratusan warga pengendara roda dua dan empat sudah mulai memenuhi SPBU yang terletak di pusat kota Buntok tersebut sejak pagi hari. Bahkan sanggup berpanas-panasan selama beberapa jam hanya untuk mendapatkan BBM.
Disampaikan oleh Pengawas SPBU Buntok, Hairiansyah, kekosongan BBM di Buntok merupakan akibat banjir yang merendam jalur Palangka Raya menuju Buntok atau tepatnya di ruas Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau.
Putusnya jalur lalu lintas tersebut, membuat truk tangki pengiriman BBM menuju Buntok tidak bisa dilakukan. Sedangkan, selama ini diakui dia, pasokan BBM untuk SPBU itu berasal dari Depo yang ada di Pulang Pisau. “Banjir dari Palangka Raya menuju Buntok itulah penyebabnya, makanya armada kami tidak bisa melintas di genangan air tersebut,” ungkapnya.
Masih kata Hairiansyah, guna memenuhi kebutuhan BBM khususnya di Kota Buntok, untuk sementara pihaknya meminta suplai BBM dari Depo Pertamina yang ada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. “Untuk hari ini kita sudah punya stok pertamax ada 20 KL, pertalite sebanyak 10 KL yang dikirim dari Depo Pertamina Banjarmasin. Mudah-mudahan untuk selanjutnya akan bisa lancar dan normal kembali,” imbuhnya.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Barsel, Swita Minarsih di konfirmasi, Kamis (18/11) membenarkan kekosongan BBM di SPBU di akibatkan banjir di Desa Penda Barania atau lebih dikenal dengan nama Bukit Rawi. Namun, setelah diketahui terjadinya Kekosongan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi Barito Selatan (Barsel) itu, pihaknya langsung menghubungi perwakilan pertamina Kalsel untuk berkoordinasi. “Kita sudah berkoordinasi dengan pihak pertamina Kalsel, agar pasokan BBM di Barsel jangan sampai terjadi kekosongan,” ujar Swita singkat.
(co/matakalteng.com)
Discussion about this post