BUNTOK – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan (Barsel) mempersiapkan diri menghadapi puncak kemarau basah yang diprediksi akan terjadi pada bulan Oktober 2020.
“Pastinya puncak dari kemarau yang bakal terjadi di Bulan Oktober 2020 ini, Pemerintah Daerah Barsel melalui Tim Karhutla Pemkab Barsel semakin merapatkan barisan, sehingga hal-hal yang bakal terjadi bisa diantisipasi,” kata Bupati Barsel, H. Eddy Raya Samsuri, Jumat 9 Oktober 2020.
Perlu diketahui, kata Eddy Raya Samsuri, bukti dari keseriusan pemerintah daerah mengantisipasi terjadinya Karhutla di daerah itu, dengan membuat peraturan, dan membentuk Tim Satgasnya.
“Dengan adanya aturan atau larangan bagi masyarakat yang berani membakar hutan ataupun lahan, maka aturan yang dibuat pemerintah itulah yang bakal menjerat siapapun pelakunya,” tegasnya.
Diakui Orang nomor satu di Barsel itu, bencana alam tahunan seperti Karhutla merupakan bencana nasional yang hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia, setiap tahunnya.
“Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi terjadinya Karhutla, mulai dari tingkat pusat, provinsi, Kabupaten, hingga Kecamatan dan pedesaan wajib dan harus dilibatkan dalam menjaga daerah dari Karhutla,” terangnya.
Ia menambahkan, Barsel salah satu daerah di Provinsi Kalimantan Tengah yang setiap tahunnya rawan terjadinya karhutla.
“Berdasarkan hasil pantauan Kantor Meteorology, Klimatologi dan Geofisika Bandara Sanggu, bahwa puncak terjadinya musim kemarau di Kabupaten Barsel yakni di Bulan Oktober 2020, dengan iklim kemarau basah,” ujarnya mengakhiri.
(co/matakalteng.com)
Discussion about this post