SAMPIT – Program Sekolah Penggerak memiliki 5 intervensi, salah satunya merupakan kerja sama Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan pemerintah daerah (pemda) memberikan pendampingan implementasi Sekolah Penggerak.
“Kedua, penguatan sumber daya manusia (SDM) sekolah melalui pelatihan dan pendampingan intensif dengan pelatih yang disediakan Kemendikbud,” kata Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur (Kotim), Suyoso, Jumat 9 Desember 2022.
Selanjutnya, ketiga ujarnya, pembelajaran dengan paradigma baru menyesuaikan dengan kebutuhan dan pengembangan siswa. Dan keempat perencanaan berbasis data hasil refleksi diri satuan pendidikan.
“Kelima, penggunaan platform digital untuk mengurangi kompleksitas, menambah efisiensi, inspirasi, dan pendekatan yang sesuai kebutuhan saja,” jelasnya.
Contohnya ujarnya, Disdik Kotim telah melakukan implementasi sistem pelaporan digital. Program ini dilaksanakan setelah kegiatan Diklat Kepemimpinan Pengawas yang dilaksanakan oleh Pandeglang Provinsi daerah istimewa Yogyakarta.
“Berdasarkan hasil koordinasi dengan Kepala Dinas, bimbingan mentor dan koordinasi dengan para pihak terkait, ditindaklanjuti dengan membentuk tim efektif serta menyusun SOP pelaporan digital,” ucapnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post