SAMPIT – Sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel.
Dikatakan oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kotawaringin Timur (Kotim) Susiawati, kurikulum ini juga sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.
“Prinsip pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) mencakup tiga tipe kegiatan pembelajaran, salah satunya pembelajaran intrakurikuler yang dilakukan secara terdiferensiasi,” ujarnya, Sabtu 13 Agustus 2022.
Sehingga, kata Susi, peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Hal ini juga memberikan keleluasaan bagi guru untuk memilih perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didiknya.
“Tipe kedua yakni pembelajaran kokurikuler berupa projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, berprinsip pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum,” jelasnya.
Dan ketiga, pembelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan minat murid dan sumber daya satuan pendidik. Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum dituliskan secara total dalam satu tahun dan dilengkapi dengan saran alokasi jam pelajaran jika disampaikan secara reguler/mingguan.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post