SAMPIT – Pimpinan beserta anggota DPRD Kotawaringin Timur melakukan inspeksi mendadak di sektor parkir yang ada di Kota Sampit. Sidak ini dilakukan karena sektor parkir saat ini sedang menjadi sorotan karena kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah dinilai kecil.
Bahkan pemerintah kabupaten berencana menghapus sejumlah zona parkir karena dinilai hanya menimbulkan banyak protes warga, sementara pemasukannya atau pendaatan asli daerah (PAD) tidak signifikan.
“Setidaknya dengan kita terjun langsung kelapangan ini kita tahu kondisi yang sebenarnya terdahap pendapatan asli daerah ini melalui sektor perparkiran ini,” ujar Ketua DPRD Kotawaringin Timur Rinie saat memantau parkir di Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit, Senin 20 Januari 2020.
Sementara dari anggota dewan yang ikut sidak yakni Komisi IV, seperti mengaku kaget jika pendapatan asli daerah melalui sektor parkir ini ternyata kecil. Bima Santoso juga mengkritisi pengelolan parkir dari sisi penataan di lapangan.
Seperti di depan Pusat Perbelanjaan Mentaya, deretan parkir sepeda motor yang berlapis membuat arus lalu lintas di kawasan itu menjadi tidak lancar.
Sementara, Anggota DPRD Kotim lainnya, Muhammad Kurniawan Anwar juga mendukung dilakukan rapat dengar pendapat dengan memanggil Dinas Perhubungan dan instansi terkait untuk menjelaskan secara rinci, bagaimana pengelolaan sektor parkir tersebut.
Untuk diketahui, paea legislator melakukan sidak dibeberapa tempat diantaranya PPM Sampit, rombongan juga mendatangi kantor administrasi CV Graha Tehnik, rekanan yang mengelola parkir di pasar tersebut.
(raf/matakalteng.com)
Discussion about this post