SAMPIT – Puluhan pria diduga preman yang kerap melakukan aksi pungutan liar (pungli) di kawasan Taman Kota Sampit dan sekitar Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) diamankan Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Ketapang, Sabtu 12 Juni 2021.
”Saat ini kami sudah mengamankan 20 orang. Mereka merupakan juru parkir liar serta 7 preman yang kerap mangkal di Kawasan Taman Kota di wilayah Ketapang,” kata Kapolsek Ketapang AKP Samsul Bahri, Sabtu 12 Juni, 2021.
Dikatakan Kapolsek, 20 orang yang diamankan tersebut didata serta diberi pembinaan agar agar tidak melakukan kegiatan parkir liar serta pemalakan di kawasan Taman Kota dan Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit.
”Apalagi orang-orang ini kedapatan melakukan hal yang sama, maka bersiap-siap saja berhadapan dengan kami lagi,” tegas Kapolsek.
Sementara, dari hasil pemeriksaan petugas, para juru parkir liar yang diamankan ini kedapatan tidak memiliki karcis parkir resmi dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Selain itu, mereka juga tidak bisa menunjukan bukti fisik kartu identitas serta seragam resmi sebagai juru parkir di wilayah ini.
”Operasi pemberantasan premanisme ini akan kami lakukan dengan waktu yang tidak ditentukan. Untuk itu, masyarakat diminta segera laporkan apabila mengetahui adanya aksi premanisme seperti ini karena membuat resah masyarakat,” pungkas Kapolsek.
Seperti diketahui, beberapa hari terakhir lagi viral dimedia elektronik maupun televisi Presiden Joko Widodo menelepon Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat berbincang dengan sejumlah sopir kontainer di perbatasan Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis 10 Juni 2021 lalu.
Presiden Jokowi mendengarkan langsung keluh kesah para sopir, terutama soal pungutan liar (pungli) dan tindakan premanisme. Saat itu juga Presiden Jokowi langsung menelepon Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk segera membereskan hal tersebut.
(adi/matakalteng.com)
Discussion about this post