SAMPIT – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menduga cabang olahraga (cabor) tidak melakukan seleksi atlet dengan baik, akibatnya terjadi pembengkakan atlet hampir di setiap cabor, terutama di Cabor catur. Oleh sebab itu, KONI melakukan pengurangan atlet mencapai 500 orang.
“Kami sudah memberikan tenggang waktu untuk tahapan peserta, yaitu harus melakukan seleksi atlet. Tapi ini malah terjadi pembengkakan atlet-atlet,” kata Ketua KONI Kotim, Ahyar Umar, Senin, 19 Juni 2023.
Dijelaskannya, pembengkakan itu dilihat dari jumlah atlet dari semua cabor yang mencapai 1.346 orang. Sedangkan kesepakatan dengan Pemerintah Daerah Kotim hanya 800 orang atlet yang dikirim dari daerah ini untuk mengikuti Pekan Olahraga Provinsi Kalimantan Tengah (Porprov Kalteng) XII.
“800 orang itu sudah paling banyak, karena kabupaten lain itu sekitar 300-400 orang. Pembengkakan ini kemungkinan teman-teman cabor seleksinya tidak maksimal karena kita tuan rumah jadi mereka tidak enak dengan teman atau rekan,” jelasnya.
Kondisi tersebut juga berdampak pada pembengkakan anggaran. Dirinya merincikan, jika satu orang atlet menghabiskan sebesar Rp 1.200.00 uang makan dalam sebulan ditambah lagi uang saku hingga seragam jika ditotal mencapai Rp3 juta, dikalikan dengan jumlah atlet yang mencapai 1.346 orang.
“Kalau kita bebaskan atlet dengan jumlah yang mencapai seribu lebih itu, habis uang ini untuk atlet. Sedangkan kegiatan lain masih banyak sehingga sesuai dengan kesepakatan Pemda Kotim, maka dilakukan pengurungan atlet,” paparnya.
Lebih lanjut Ahyar Umar menambahkan, jika ada cabor yang menanyakan kenapa adanya pengurangan, pihaknya menegaskan kenapa tidak dilakukan seleksi. Seperti cabor catur, atlet itu harus disesuaikan dengan jumlah kelas. Menurutnya, jika kelas hanya ada tiga sedangkan jumlah atlet mencapai hingga 25 orang, itu dinilai sudah tidak masuk akal.
“Sehingga kami melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap yang dikeluarkan sebanyak 500 lebih atlet dari 29 cabor yang dipertandingkan pada porprov nanti. Apa gunanya atlet banyak tapi hasilnya nol. Contoh catur, main sama Ketua KONI aja kalah bagaimana atlet ini bisa masuk. Makanya harus dikurangi,” tegasnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post