SAMPIT – Selama ini penggunaan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dinilai belum merata hingga ke seluruh wilayah, terutama daerah yang menjadi langganan krisis air bersih pada musim kemarau.
“Kalau di kota Sampit semua bisa merasakan, tapi di daerah seperti selatan belum dapat merasakan air bersih ini,” ujar Calon Bupati Kotim H. Halikinnor, Jumat 13 November 2020.
Saat ia menjadi Sekda Kotim, ia mengaku sering terjun langsung dalam melakukan penyaluran air bersih ke rumah-rumah warga yang ada di wilayah selatan pada saat musim kemarau.
Halikinnor mengatakan, pada saat musim kemarau, sumber mata air yang biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari di daerah setempat mengering. Sehingga mereka kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
“Sumur disana kering semua jadi mereka kesulitan mencari air yang bersih,” katanya.
Jika memang dirinya diberi mandat sebagai Bupati Kotim oleh masyarakat, akan mengupayakan penggunaan air bersih secara merata hingga ke pedalaman.
Untuk mewujudkan itu, ia akan menargetkan PDAM lebih maju lagi sehingga bisa menyalurkan air bersih hingga pedalaman Kotim. Agar penyediaan air bersih dapat disalurkan ke daerah-daerah yang belum terpenuhi dan mengadakan instalasi baru dengan harapan seluruh warga yang belum menggunakan air bersih bisa terakomodir, serta meningkatkan kapasitas produksi air bersih dengan tujuan dapat memberikan distribusi ke semua wilayah.
“Air bersih itu kebutuhan pokok masyarakat saat ini, jadi pendistribusian atau penyaluran ke daerah yang belum menikmati harus cepat dilakukan,” terang Halikinnor.
Halikinnor yang berpasangan dengan Irawati tersebut menambahkan, bahwa air bersih berkualitas merupakan dambaan masyarakat Kotim untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan memberikan kebutuhan air bersih maka memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post