SAMPIT – Calon Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), H. Halikinnor mengatakan, bahwa kemiskinan dan kebodohan yang menjadi momok menuju kesejahteraan masyarakat hingga kini merupakan musuh terberat yang harus diperangi.
“Musuh kita saat ini yang sebenarnya adalah kemiskinan dan kebodohan, dan harus kita perangi,” kata H. Halikinnor, Minggu 18 Oktober 2020.
Menurutnya kemiskinan dan kebodohan adalah keterkaitan. Masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah akan sulit untuk menuju sejahtera, pasalnya dengan tingkat pendidikan yang rendah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak guna memenuhi kebutuhan hidup akan sulit. Dikarenakan sulit untuk bekerja, maka tidak adanya pendapatan membuat pemenuhan kebutuhan akan sulit, bahkan kekurangan nutrisi dan kesehatan pun akan terjadi.
Dampak lain yang juga ditimbulkan dari dua permasalahan tersebut adalah kriminalitas. Kesulitan mencari nafkah mengakibatkan orang lupa diri, sehingga mencari jalan cepat tanpa memedulikan halal atau haramnya uang sebagai alat tukar guna memenuhi kebutuhan dan masih banyak lagi dampak dari kemiskinan dan kebodohan tersebut.
“Dua masalah itu menimbulkan banyak dampak buruk, mulai dari kriminalitas hingga kesehatan,” terangnya.
Sehingga lanjutnya kemiskinan dan kebodohan merupakan salah satu ancaman non-militer yang memang harus diperangi guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
“Kalau dulu pejuang melawan penjajah bangsa asing,sekarang saatnya kita melawan kemiskinan dan kebodohan,” tambah H. Halikinnor.
Hal tersebut menjadi tugas yang harus dituntaskan baginya jika memang dirinya diamanahkan menjadi Bupati Kotim periode selanjutnya guna mengurangi kemiskinan dan kebodohan dan secara tidak langsung juga akan mengurangi kriminalitas di Kotim.
“Kita harus mampu memerangi ini, bangsa kita dulu mampu melawan penjajah jadi kita harus mampu melawan kemiskinan dan kebodohan,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post