KUALA PEMBUANG – Sejumlah petani yang ada di wilayah dalam kota Kuala Pembuang mengeluhkan terkait dengan harga gabah yang saat ini tidak stabil dan cenderung menurun dari waktu ke waktu.
Adanya penurunan harga gabah ini sejatinya tidak terlepas dari faktor saat ini yang sedang memasuki musim panen, sehingga ketersediaan gabah di wilayah setempat menjadi cukup berlimpah dan harga pun ikut menurun. Berdasarkan informasi, harga gabah pada saat ini hanya berkisar pada angka Rp4.600 perkilogram.
Melihat hal tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan Zuli Eko Prasetyo menyarankan untuk mengatasi masalah tersebut dikemudian hari, maka perlu pemaksimalan peran dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Menurut saya, salah satu solusi yang tepat terkait permasalahan itu yakni melalui BUMDes. Jadi nanti hasil panen para petani kita itu akan langsung ditampung dan dikelola oleh BUMDes dengan harga yang standar,” katanya di Kuala Pembuang, Senin 31 Mei 2021.
Ia mengatakan, beberapa waktu belakangan dirinya juga sudah ada berkonsultasi dengan salah satu kepala desa (kades) yang ada di wilayah setempat. Pihak desa berkeinginan untuk membuat sebuah BUMDes agar bisa mengelola hasil panen masyarakat tersebut. Akan tetapi, saat ini mereka terlendala dari sisi permodalan untuk membuat BUMDes tersebut, sehingga sedikit sulit untuk direalisasikan.
Kendati demikian, dirinya tetap mendorong agar pihak desa bisa tetap merancang dan merencanakan terkait pembuatan dan pengelolaan BUMDes tersebut. Dari segi modal, dirinya bisa berkoordinasi dengan pihak Bank Kalteng untuk membantu permodalannya.
“Saya sudah memikirkan itu, kades harus membuat BUMDes. Saya bisa membantu dari segi konektivitas untuk permodalan, akan kita komunikasikan nanti,” sarannya.
(ald/matakalteng.com)
Discussion about this post