SAMPIT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) memprediksi, perkebunan kelapa sawit akan mengancam sektor lainnya khususnya membuat perkebunan karet akan punah.
“Dalam kurun 10 tahun kedepan karet di Kotim akan punah, artinya produksi andalan masyarakat yang sempat booming itu terancam habis diganti dengan tanaman kelapa sawit. Sebab harga karet cenderung tidak pernah membaik,” kata Ketua Fraksi gerindra DPRD Kotim, Ary Dewar, Kamis 11 Mei 2023.
Terlebih ujarnya, petani-petani karet sudah banyak yang menebang pohon karetnya dan mengganti tanaman itu dengan yang lebih menjanjikan dan produktif. Sehingga bisa membuat sektor ini punah.
“Karet sejatinya salah satu produksi unggulan di Kotim, karet yang dihasilkan ini diekspor hingga ke mancanegara, salah satunya untuk bahan dasar kebutuhan karet. Namun sayangnya harga karet di daerah itu tidak pernah membaik, janji pemerintah pusat untuk menaikan harga itu dengan berbagai strategi tidak membuahkan hasil,” tegasnya.
Bahkan ujarnya, sangat jauh jika dibandingkan komoditas lain, saat ini karet masih dibawah angka Rp10 ribu perkilo padahal idealnya sudah harga Rp15 ribu jika mengimbangi kebutuhan hidup di daerah itu.
“bayangkan mulai dari harga beras Rp7.500 perkilo sampai sekarang Rp 1.500 harga karet begitu-begitu saja. Padahal masa lalu Kotim memiliki produksi melimpah untuk sektor karet, kondisi ini tidak bertahan lama lantaran banyaknya peralihan menuju kebun kelapa sawit. Akibatnya puluhan hektare kebun karet ini ditebang secara masal dan diganti,” pungkasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post