PALANGKA RAYA – Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah, H Abdul Razak mendorong agar pemerintah provinsi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), agar tetap waspada terhadap ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Menurutnya, potensi karhutla tidak boleh diabaikan meskipun saat ini wilayah Kalteng kerap kali masih turun hujan. Pada beberapa titik rawan disebutkannya mulai terlihat beberapa titik api, yang dapat dikendalikan oleh petugas dan masyarakat sehingga tidak meluas.
“Saya minta jangan lengah dan tetap waspada. Meskipun sering hujan tingkat kerawanan karhutla tetap ada. Seperti dilaporkan BMKG, puncak musim kemarau akan terjadi di akhir bulan Juli 2021 ini,” ucap Wakil Rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) III, meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat(Kobar), Lamandau dan Sukamara ini, Rabu 4 Agustus 2021.
Razak menginginkan agar pemerintah dapat mempersiapkan pencegahan semaksimal mungkin, sehingga jika terjadi kebakaran dapat segera diatasi. Selain itu ia juga meminta agar pemerintah segera melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait secara intens dan maksimal.
“Koordinasi semua pihak juga harus intens dan dimaksimalkan. Jika mendapat informasi kebakaran hutan ataupun lahan, harus segera dilaporkan dan ditindaklanjuti, sehingga api tidak membesar dan merambat kedaerah lainnya,” ujar politisi senior dari Partai Golongan Karya (Golkar) Kalteng ini.
Selain itu, Razak juga meminta agar pemerintah dapat menggencarkan sosialisasi tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan kepada masyarakat. Baik itu bercocok tanam maupun keperluan lainnya.
“Karena, jika kedapatan, siapapun yang melakukan pembakaran hutan ataupun lahan hingga berakibat merugikan orang lain, akan diberi sanksi dan tindakan tegas,” tandasnya.
Kendati demikian, berharap masyarakat dapat bekerjasama dengan pemerintah dalam menangani karhutla. Sehingga ancaman karhutla dapat diminimalisir sedini mungkin. Terpenting dari semua itu masyarakat harus menanamkan kesadaran agar tidak melakukan pembakaran lahan maupun hutan.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post