PALANGKA RAYA – Asisten Administrasi Umum Setda Kalteng, Sri Suwanto mengatakan kebakaran hutan yang disebabkan oleh alam itu tidak ada di Kalimantan, melainkan kebakaran lahan yang disebabkan oleh manusia dengan unsur kesengajaan.
Hal ini terbukti setiap kali wilayah yang terbakar didatangi selalu ditemukan adanya unsur-unsur kesengajaan oleh manusia, contohnya ditemukan adanya pentung rokok di lokasi. Ia mengharapkan kedepannya tidak terjadi lagi bencana karhutla di Kalteng.
“Bapak Presiden sudah memerintahkan Unsur TNI, POLRI dan jajaran untuk menangani langsung Karthutla ini, sehingga kita terbantu dengan adanya bantuan mereka yang selalu cepat dan siaga di lapangan,” ucapnya, Sabtu 22 Juli 2023.
Menurutnya, meskipun sudah ada pemangku kepentingan terkait yang bertanggungjawab untuk bencana karhutla ini, namun tetap harus ada sinergisitas dari pemangku lainnya.
“Jangan sampai kita saling menyalahkan, akan tetapi kita harus kompak dan saling membantu. Walaupun seandainya karhutla ini belum kita antisipasi sepenuhnya, tetapi kita sebagai Pemerintah harus menyiapkan pencegahan-pencegahan agar tidak terjadi bencana karhutla, apalagi kita punya lokasi yang berpotensi kebakaran khususnya pada musim kemarau ini,” pesannya.
Badan Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Palangka Raya, mengungkapkan diawal Bulan Juli ini wilayah Kalimantan Tengah berada dalam kondisi El Nino lemah, dan sudah berlangsung selama satu bulan. Diprediksi pada bulan Agustus 2023 – Januari 2024 untuk wilayah Kalteng akan mengalami El Nino moderat di mana El Nino ini mengalami peningkatan dari sebelumnya.
“Sementara untuk menuju ke El Nino kuat sendiri masih cukup jauh. Selain melihat kondisi El Nino di wilayah Kalimantan Tengah kita juga mencoba untuk melihat kondisi perairan di sekitaran yang mempengaruhi iklim dan cuaca. Pada awal bulan Juli lalu diketahui kondisi laut untuk wilayah Kalimantan Tengah cukup hangat karena masih disertai adanya hujan,” jelas Anton, prakirawan BMKG Palangka Raya.
Lebih lanjut Anton mengatakan jika kondisi di laut Jawa lebih hangat di musim kemarau maka potensi hujan khususnya di wilayah Kalimantan Tengah masih cukup tinggi. Ia juga menyebutkan beberapa wilayah di Kalimantan Tengah saat ini sudah memasuki musim kemarau.
Wilayah-wilayah tersebut antara lain Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas bagian selatan, Katingan bagian tengah sampai selatan, Kotawaringin Barat bagian selatan, Kotawaringin Timur bagian tengah hingga selatan, Pulang Pisau bagian tengah hingga selatan, Seruyan bagian selatan serta Sukamara bagian selatan.
“Hingga pertengahan bulan Oktober kita perlu meningkatkan kewaspadaan karena curah hujan kita prediksi masih dalam kategori rendah. Di lapisan permukaan satu hingga dua senti untuk wilayah Kalteng masuk dalam kategori mudah terbakar. Untuk lapisan bawah dinilai masih cukup aman hanya saja untuk beberapa wilayah yang sudah memasuki musim kemarau diperkirakan lapisan bawah akan lebih mudah terbakar,” bebernya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post