SAMPIT – Kapolsek Baamang, Iptu Fedrick Liano, mengimbau kepada seluruh warga masyarakat di wilayahnya untuk waspada terhadap bahaya hipnotis dan peredaran uang palsu.
Menurutnya dalam beberapa pekan terakhir, pihaknya telah menerima satu laporan terkait kasus hipnotis.
“Baru satu laporan yang kami terima terkait kasus hipnotis. Saat ini kasus tersebut sedang kami selidiki lebih lanjut,” katanya, Selasa, 26 Maret 2024.
Ia menjelaskan bahwa modus operandi hipnotis biasanya dilakukan dengan cara pelaku berpura-pura sebagai orang yang membutuhkan bantuan atau menawarkan barang dengan harga murah.
“Pelaku biasanya berpura-pura sebagai orang yang membutuhkan bantuan, seperti meminta sumbangan atau menawarkan barang dengan harga murah. Kemudian, mereka akan menghipnotis korbannya agar menyerahkan uang atau barang berharga,” jelasnya.
Selain itu, Fedrick juga mengimbau warga untuk waspada terhadap peredaran uang palsu.
“Menjelang hari raya maupun saat bulan puasa ini, kebutuhan semakin tinggi, sehingga potensi peredaran uang palsu juga pasti ada,” bebernya.
Sementara itu, ciri-ciri uang palsu dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti kertas uang terasa lebih kasar dan tipis, gambar pada uang terlihat buram dan tidak jelas, tinta hologram mudah luntur jika digosok, benang pengaman tidak tertanam di dalam kertas.
“Saya imbau kepada masyarakat agar Hindari kontak langsung dengan orang yang tidak dikenal, jangan mudah percaya dengan iming-iming keuntungan yang ditawarkan oleh orang asing, periksa uang dengan seksama saat menerima pembayaran, gunakan alat bantu seperti lampu ultraviolet untuk mendeteksi uang palsu,” bebernya.
Pria dengan pangkat dua balok emas menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan patroli dan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah terjadinya tindak pidana hipnotis dan peredaran uang palsu.
“Kami akan terus melakukan patroli dan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah terjadinya tindak pidana hipnotis dan peredaran uang palsu. Kami juga menghimbau warga untuk segera melapor ke pihak kepolisian jika menjadi korban hipnotis atau menemukan uang palsu,” tegasnya.
(gus/matakalteng)
Discussion about this post