SAMPIT – Seorang pemuda berusia 19 tahun asal Desa Luwuk Ranggan, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Timur) babak belur setelah menjadi korban pengeroyokan beberapa orang temannya.
“Anak saya jadi korban pengeroyokan. Mukanya sempat bonyok. Kejadiannya hari minggu dini hari. Kemarin malam (Selasa, 11 Februari 2020) baru kami laporkan ke Polres Kotim,” kata Juli Rungan, ayah korban, Rabu, 12 Februari 2020.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel melalui Kasatreskrim AKP Ahmad Budi Martono membenarkan adanya kejadian tersebut. Awalnya pada malam minggu, korban dijemput oleh salah seorang pelaku berinisial A menuju tempat teman-teman pelaku ngumpul.
Dilokasi itu korban ditanyakan terkait keanggotaan silatnya. Korban mengakui hal tersebut. Sekitar pukul 01 malam, korban diantar pulang oleh A. Namun saat berada di jalan, A membelokkan motornya ke Jalan H Ikap, Kecamatan MB Ketapang.
Dilokasi ini, rekan-rekan pelaku sudah berkumpul. Kemudian korban diturunkan dan kembali ditanyakan terkait keanggotan perguruan silatnya. Korban dipukuli hingga babak belur. Setelah itu barulah korban diantar pulang.
“Saat mendapatkan laporan, kami langsung menindak lanjuti kasus ini. Sudah ada 8 orang pelaku yang kami amankan malam ini. Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motifnya,” kata AKP Ahmad Budi Martono.
Kasus ini menjadi atensi Polres Kotim sehingga para pelaku berhasil dibekuk kurang dari 24 jam setelah laporan masuk. Bukan hanya itu saja, korban pun turut dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk di visum.
“Kami bergerak cepat sehingga para pelaku cepat ditangkap. Kami tidak akan mentolerir segala bentuk kekerasan yang terjadi di wilayah hukum Polres Kotim. Kami juga mengimbau masyarakat untuk memercayakan kasus ini kepada kepolisian. Kami pastikan penindakannya dilakukan secara profesional sesuai aturan yang berlaku,” tegas Kasatreskrim Polres Kotim.
(shb/matakalteng.com)
Discussion about this post