SUKAMARA – Sekretaris Daerah (Sekda) Sukamara Rendy Lesmana membuka secara resmi rembuk stunting yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Sukamara dalam upaya percepatan penurunan stunting diwilayah Bumi Gawi Barinjam.
Rendy Lesmana mengatakan, masalah stunting di Kabupaten Sukamara masih perlu mendapat perhatian serius, pasalnya masalah tersebut semakin buruk lantaran adanya pandemi Covid-19 yang melanda dua tahun terakhir.
“Hal ini diperburuk oleh situasi pandemi yang menyebabkan masyarakat ragu untuk mendatangi posyandu guna memantau status perkembangan anak,” katanya, Selain 27 Juni 2022.
Menurut Rendy Lesmana, permasalahan stunting di Kabupaten Sukamara juga meningkat dengan adanya naiknya angka pengangguran dan PHK sehingga menyebabkan penurunan kualitas pangan keluarga.
“Kondisi tersebut ditambah dengan permasalahan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan yang berdampak serius pada perkembangan janin. Karena pada seribu hari pertama kehidupan adalah periode yang sensitif bagi kehidupan seorang anak,” terangnya.
Sebab itu, Rendy mengungkapkan jika dampak dari kurangnya pemenuhan gizi dan nutrisi akan bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki. Karena itu masalah stunting masih perhatian khusus atas pemenuhan gizi anak utamanya periode seribu hari pertama. “Saya minta semua pihak terkait untuk serius dalam upaya percepatan penurunan stunting ini,” pungkasnya.
(akh/matakalteng.com)
Discussion about this post