PALANGKA RAYA – Dampak peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang kini kian marak terjadi, mengakibatkan kabut asap tebal menyelimuti Kota Palangka Raya.
Hal tersebut, tak hanya berdampak pada buruknya kualitas udara hingga banyaknya warga yang terpapar ISPA. Namun juga berdampak pada aktivitas transportasi udara, yakni di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya.
Terkait hal tersebut, Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara Tjilik Riwut, Ardha Wulinagara mengatakan, ada dua penerbangan dengan tujuan Jakarta – Palangka Raya, yang sempat mendarat di bandara alternatif.
Adapun dua pesawat yang sempat mendarat alternatif, yakni pesawat Batik Air 6200 yang harusnya mendarat di Kota Palangka Raya, mendarat di Bandara Ujung Pandang Sultan Hassanudin Dan pesawat Lion Air JT678 yang mendarat di Balikpapan tepatnya Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan.
“Pendaratan alternatif tersebut dilakukan oleh dua pesawat tersebut karena jarang pandang di sekitar Bandara Tjilik Riwut Kota Palangka Raya hanya 800 hingga 900 meter,” Katanya, Selasa, 3 Oktober 2023.
Dijelaskannya, selain kejadian tersebut dampak kabut asap di Kota Cantik juga menyebabkan beberapa penerbangan keberangkatan dari Kota Palangka Raya sempat mengalami delay atau penundaan jam terbang.
“27 September sampai 29 September lalu penerbangan dan kedatangan di Bandara Tjilik Riwut sempat delay, pada tanggal 30 September penerbangan kembali normal dan tadi malam dua pesawat sempat mengalami landing di bandara alternatif,” pungkasnya.
(rzl/matakalteng.com)
Discussion about this post