NANGA BULIK – Akibat hujan yang terus mengguyur wilayah hulu Kabupaten Lamandau, debet air di sungai terus meningkat. Terpantau di STA Pantau Dermaga Batu Bisa pada Selasa 21 Juni 2022, ketinggian air berada pada level 664 cm, atau pada level siaga 2.
Berdasarkan data yang telah masuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamandau, hingga 20 Juni lalu sedikitnya sudah ada 66 Kepala Keluarga yang terdampak banjir.Tak hanya pemukiman warga, sejumlah fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti jalan, tempat ibadah, posyandu maupun sekolah juga terdampak banjir.
Hal itu seperti disampaikan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Lamandau, Edison Dewel, melalui Kabid Rekonstruksi dan Rehabilitasi, Joni Hardi saat dikonfirmasi. “Hari ini (Selasa 21 Juni 2022), Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) kita melakukan patroli pemantauan dan kekasih terdampak banjir di wilayah kelurahan Nanga Bulik, dimana di komplek Lapangan Kartawana RT. 03b, Gg Samaliba hingga komplek RT 8b terdapat 7 KK terdampak banjir dengan ketinggian air antara 50 sampai 80 cm,” ungkapnya.
Dijelaskannya, pihaknya juga sudah melakukan pemantauan dan evakuasi warga yg melintas di jalur terendam banjir, yakni di jalan antar Desa Sekoban dan Samujaya. “Pada titik jalan tersebut, setidaknya sekitar 160 meter ruas jalannya terendam air antara 60 sampai 120 cm, sehingga mengakibatkan kendaraan baik roda 2 maupun roda empat tidak bisa melintas,” ujarnya.
Dirinya mengimbau kepada masyarakat apabila terdampak banjir segera melapor agar BPBD dapat segera mengambil tindakan cepat jika memang memerlukan bantuan penanganan. “Kami siap melayani masyarakat kapanpun dibutuhkan, jadi jangan segan untuk melapor,” pungkasnya.
(Btg/matakalteng.com )
Discussion about this post