NANGA BULIK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang digelar terbatas dengan penerapan protokol kesehatan (Prokes) ketat. Hal itu seperti disampaikan oleh Kepala Disdikbud Lamandau, Abdul Kohar, Rabu 1 September 2021.
“Prokes tetap utama demi menjamin keselamatan murid dan proses metode pembelajaran tetap menggunakan opsi Luring dan Daring,” ujarnya.
Dijelaskannya, pelaksanaan PTM disesuaikan pada kondisi wilayah masing-masing. Dirinya menyebut, untuk wilayah Kota Nanga Bulik sudah dilaksanakan dari pertanggal 30 Agustus 2021 untuk jenjang pendidikan tingkat SD,SMP, dan SMA.
“Pelaksanaan PTM secara terbatas harus disesuaikan dengan lokasi tempat satuan pendidikan yang memang aman dari pandemi covid 19. Jika pembelajaran bisa dilaksanakan secara daring dan tidak mengalami hambatan maka metode itu yang dipilih terlebih dahulu sambil menunggu pelaksanaan vaksinasi terhadap peserta didik,” ungkapnya.
Menurutnya, untuk saat ini pemkab berupaya mengembalikan anak-anak ke PTM dengan cara yang paling aman yakni disiplin protokol kesehatan dan juga metode pembelajaran Luring (luar jaringan) dan dalam jaringan atau Daring.
Dari laporan yang Ia dapatkan, Kohar menambahkan bahwa ada beberapa anak didik yang tidak cukup memahami dengan proses pembelajaran Daring, untuk itu diarahkan agar guru-guru disekolah bisa melakukan pemanggilan terhadap siswa tersebut untuk memberikan beberapa alternatif pembelajaran.
“Memang ada beberapa siswa yang kesulitan untuk menerima pembelajaran Daring, dan PTM ini lebih kepada siswa yang kesulitan menerima pelajaran Daring agar bisa di evaluasi lagi oleh guru-guru sekolah di Lamandau,” kata Kohar.
Lebih lanjut disampaikan Kadis Dikbud Lamandau, khususnya untuk orang orang tua murid tetap memiliki kewenangan penuh untuk mengizinkan anaknya memilih mengikuti PTM terbatas atau Pembelajaran Luring dan Daring.
“Sekolah wajib menyediakan opsi PTM terbatas juga Luring dan Daring” ujarnya.
Untuk pihak penyelenggara PTM, Abdul Kohar menekankan agar pihak sekolah wajib mengatur kapasitas peserta didik menggunakan sistem shift serta melaksanakan protokol kesehatan ketat.
“Kita berharap pelaksanaan PTM dapat terlaksana dengan aman dan lancar, keselamatan dan kesehatan siswa harus menjadi prioritas, semoga saja pandemi ini segera usai dan kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan normal seperti sedia kala,” pungkasnya.
(Btg/hab/matakalteng.com)
Discussion about this post