NANGA BULIK – Bencana banjir di Kabupaten Lamandau belum juga menunjukkan tanda-tanda berakhir, hal itu ditandai dengan terus naiknya permukaan air Sungai Lamandau berdasarkan alat ukur yang terpasang di dermaga Batu Bisa Nanga Bulik.
“Pantauan pagi ini, Tinggi Muka Air (TMA) DAS Lamandau pada STA. Pantau Dermaga Batu Bisa Koordinat : -2.1792 S, 111.4671 E, pada level 791 cm, mengalami Kenaikan 4 cm dari kondisi pada Sore Kemarin tanggal 16 September 2020,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Lamandau, Edison Dewel, Kamis 17 September 2020.
Edison menyebutkan, berdasarkan update akumulasi data warga terdampak banjir per tanggal 17 September 2020 pukul 11.50 WIB, sudah lebih dari 9 ribu jiwa, dari 3 ribu lebih KK di 35 desa yang tersebar di 7 Kecamatan.
“Masyarakat kita yang terdata sebagai warga terdampak banjir sudah tembus di angka 9 ribu jiwa dari 3500 an KK,” ujarnya.
Dari jumlah tersebut, sebagian warga tinggal di tempat pengungsian, baik di pos-pos yang telah disiapkan ataupun menumpang sementara dirumah keluarga lain yang lebih aman.
Hingga saat ini, Satgas Banjir Angin Puting Beliung dan Longsor (Batingsor) Kabupaten Lamandau terus melakukan upaya-upaya penanganan, diantaranya melakukan monitoring, pemantauan cuaca dan kondisi sungai. Selanjutnya koordinasi dengan semua pihak terkait pendistribusian bantuan logistik, membuat laporan harian secara berkala serta membuka pelayanan dapur umum untuk warga terdampak banjir.
Data warga terdampak banjir per tanggal 17 September 2020, total sebanyak 3.527 KK/9.293 jiwa, serta 62 fasilitas umum dan 4 fasilitas sosial. Sedangkan jumlah warga yang tinggal di pengungsian sebanyak 1.086 KK/3.079 jiwa.
(btg/matakalteng.com)
Discussion about this post