NANGA BULIK – Batik Indonesia telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi (Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009.
Kabupaten Lamandau merupakan daerah hasil pemekaran dari Kabupaten Kobar pada tahun 2002. Meskipun termasuk daerah yang sangat muda, namun kini daerah berjuluk Bumi Bahaum Bakuba ini telah memiliki ikon dibidang karya seni dan busana, khususnya batik masyarakat menyebutnya batik Lamandau.
Pusat produksi dan penjualan batik Lamandau ini ada di Griya Umiy Lasega milik Umy Taslimah (42) yang beralamat di desa Sumber Mulya Rt 13 Rw 9 Kecamatan Bulik Kabupaten Lamandau. Perempuan berdarah Jawa yang tinggal di Lamandau sejak tahun 1994 ini merupakan sosok penting berdirinya Griya Umiy Lasega.
Saat dijumpai di Griya batik miliknya, Umy menjelaskan bahwa dirinya telah mengalami jatuh bangun berbagai tantangan dalam mewujudkan impiannya memiliki usaha dibidang busana ini, dengan keuletan dan kerja kerasnya, kini usahanya sudah dikenal masyarakat, baik lokal dan luar daerah bahkan sampai mancanegara.
“Alhamdulillah usaha saya ini makin berkembang dan maju, berkat dukungan keluarga,masyarakat dan pemerintah. Saat ini Griya Umiy Lasega menjadi satu-satunya pusat batik Khas Lamandau,” ungkapnya, Sabtu 13 Juli 2019.
Umy memaparkan bahwa usaha batik miliknya ini dimulai sejak tahun 2015 silam. Kini selain menjadi pusat produksi batik khas Lamandau, Griya Umiy Lasega juga sebagai pusat kursus menjahit yang dibuka secara umum.
“Kami memproduksi berbagai jenis batik diataranya batik tulis, batik cap, sibori, batik printing dan batik jumputan, hingga saat ini kami telah berhasil memproduksi kurang lebih 20 motif kain batik khas Lamandau Lamandau,” imbuhnya.
Ditanya mengenai proses pembuatan batik khas Lamandau, Umy menjelaskan bahwa untuk menghasilkan batik berkualitas, harus melalui beberapa proses dengan tingkatbkesulitan yang berbeda, tergantung jenis dan motif yang akan di buat.
“Ada 8 tahap yang harus dilakukan untuk membuat batik jenis batik tulis diantaranya membuat desain, nyanting atau menggambar pola batik menggunakan lilin atau malam, kemudian nyolet atau memberi warna pada motif batik. Selain itu juga emboki atau menutup motif sebelum diberi warna dasar,” terangnya.
Selanjutnya juga da nglodro atau memberi warna dasar pada batik, viksasi atau penguncian warna agar tidah luntur mengunci warna agar tidak luntur, kemudian nglorot atau membersihkan malam atau likin pada kain, dan yang terakhir penjemuran.
“Untuk pembuatan jenis batik lainnya juga membutuhkan proses dan ketelitian sehingga akan menghasilkan batik dengan kualitas terbaik,” beber Umy. Perihal pemasaran batik khas Lamandau ini, Umy mengatakan bahwa saat ini sudah mulai dikenal di daerah lain bahkan sampai keluar negeri.
Dalam satu bulan, ratusan kain batik dapat diproduksi di tempat ini,selain dijual langsung berupa kain,Griya Umiy Lasega jua melayani pembuatan busana jadi,berbentuk baju pria dan wanita,dress,rok,gamis dan lain sebagainya. “Alhamdulillah, selain dipasarkan di lamandau saat ini batik kami telah buka galeri di Gedung Smeco Lt 2 Jakarta Selatan,dari situ batik khas lamandau dapat dikenal oleh masyarakat dari berbagai tempat,” jelasnya.
(btg/matakalteng com)
Discussion about this post