SAMPIT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengungkapkan kasus campak terbilang tidak ada atau minim di wilayah setempat. Meski kasus tersebut secara nasional mengalami peningkatan secara signifikan.
“Kasus campak tidak ada di tempat kita, aman saja, ” kata Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi, Rabu 1 Februari 2023.
Berdasarkan data Dinkes, disebutnya sejak tahun 2021 hingga 2023 ini tidak ditemukan kasus campak. Hanya suspek sebanyak 5 kasus pada tahun lalu. Dari jumlah tersebut 1 diantaranya telah dinyatakan negatif. Hal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan. Sedangkan 4 kasus diantaranya masih menunggu hasil.
“Menurut konfirmasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) hasil untuk 4 kasus itu belum keluar karena terkendala reagent. Sehingga hasil sampai dengan saat ini belum keluar, ” terangnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Baamang II, Desliana Eka Maulitita, sejauh ini pihaknya belum ada menangani kasus campak. “Kasus campak di wilayah kerja kami tidak ada,” ujarnya.
Dijelaskan, kasus campak biasa terjadi pada anak-anak usia dibawah 5 tahun. Namun itu bagi yang belum menerima vaksin. Penyakit campak adalah salah satu infeksi virus serius yang disebabkan oleh virus dalam keluarga paramyxovirus. Penyakit tersebut dapat menular.
“Gejalanya itu ruam kecil dan demam. Campak dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, t pada anak-anak di bawah usia 5 tahun bahkan dapat memicu kematian. Ini bagi anak yang belum divaksin,” tegasnya.
Namun bagi anak yang telah divaksin campak yaitu MMR dan MMRV, sekalipun terinfeksi gejala yang ditimbulkan tidaklah gawat alias ringan. “Makanya sejak bayi anak harus rutin di bawa ke Posyandu agar memperoleh vaksin itu, guna mencegah terinfeksi campak,” tuturnya.
(dev/matakalteng.com)
Dapatkan konten "Kasus Campak Minim di Kotim" dengan mengirim permintaan melalui email konten@matakalteng.co.id
Discussion about this post