SAMPIT – Lomba baca puisi Public Culture Museum Kayu Sampit yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotim ternyata cukup diminati oleh pelajar di daerah itu.
Terlihat Puluhan pelajar sekolah dasar sederajat mengikuti lomba baca puisi Public Culture Museum Kayu Sampit. Peserta tampak menghayati membaca puisi karya penyair lokal dan nasional. Lomba dilaksanakan di halaman Museum Kayu Sampit, di Jalan S. Parman, Rabu 10 Agustus 2022. Acara dibuka oleh Kepla Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotawaringin Timur, Ellena Rosie.
“Saya berharap peserta lomba baca puisi selanjutnya dapat diikuti lebih banyak peserta. Sekalipun sudah cukup banyak, tapi semoga kedepan lebih dari ini,” kata, Ellena Rosie.
Karena dirinya menilai dengan kegiatan semacam ini, selain melatih siswa untuk berani tampil didepan banyak orang juga dapat lebih mengerti lebih dalam tentang membaca puisi yang setiap ucapan memiliki makna.
Dirinya merasa bangga lantaran peserta yang tampil tampak menghayati puisi yang dibacakan.
“Sebagian dari peserta, saya lihat ada yang paham bagaimana menghayati puisi yang dibacanya. Namun masih perlu bimbingan lagi agar lebih sempurna,” imbuhnya.
Dalam Kesempatan tersebut, Kepala Disbudpar Kotim Ellena Rosie, Kepala UPTD Museum Kayu Sampit Dwi Astuti Wardani, dan Yuni Pratiwi Iskandar, perwakilan jurnalis membacakan puisi bertemakan kemerdekaan. Penampilan ketiganya pun cukup menyita perhatian peserta dan tamu yang hadir.
Sementara itu Ketua Pelaksana Public Culture Museum Kayu Sampit Muhammad Yusdiannur menjelaskan, ada 24 peserta namun yang hadir hanya 20 peserta, karena 2 peserta sakit. Kegiatan ini dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Indonesia dan Hari Ulang Tahun ke-18 Museum Kayu Sampit
“Mari jadikan budaya dan kearifan lokal kita sebagai kreasi muda pulih lebih crpat, bangkit lebih kuat,” kata Yusdiannur, yang juga kepala bidang sejarah pelestarian cagar budaya dan permuseuman Disbudpar Kotim itu.
Diharapkan dengan adanya lomba ini menjadi ajang bagi peserta untuk mengasah kemampuan dalam bidang membaca puisi. Selain itu juga menjadi momen untuk melatih mental bagi pelajar untuk tampil di depan umum.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post