SAMPIT – Potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih cukup tinggi di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Karena, tidak terdapat pertumbuhan awan signifikan di sejumlah wilayah setempat.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara H Asan Sampit, Musuhanaya mengatakan hanya ada beberapa wilayah yang terjadi pertumbuhan awan. “Citra satelit cuaca Himawari-8 Infrared Red Enhanced pukul 07.00 tidak terdapat pertumbuhan awan signifikan di Kotim,” Rabu, 10 Agustus 2022.
Selain Kecamatan Bukit Santuai, Kecamatan Telaga Antang, Kecamatan Antang Kalang, dan Kecamatan Tualan Hulu, kecamatan lainnya tidak terjadi pertumbuhan awan. Sehingga berdasarkan potensi kemudahan kebakaran ditinjau dari parameter cuaca, sejumlah wilayah berstatus sangat mudah terbakar.
Tidak terkecuali wilayah di wilayah Utara kabupaten itu sekalipun ada pertumbuhan awan. “Meski begitu alhamdulillah tidak ada titik panas di Kabupaten Kotim alias nihil. Sama halnya dengan Kabupaten Katingan, juga nihil. Titik panas hanya terdeteksi di Kabupaten Seruyan yakni sebanyak 1 titik panas di Kecamatan Suling Tambun. Kalau prakiraan curah hujan selama 24 jam ke depan berpotensi hujan ringan,” terangnya.
Seperti diketahui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur telah bersiap menetapkan stagus siaga kebakaran hutan dan lahan. Sebab, pertengahan Agustus ini diyakini memasuki puncak musim kemarau. Sehingga potensi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan dapat diantisipasi dini.
Pihaknya juga meminta masyarakat maupun pihak perusahaan agar tidak melakukan aktivitas membakar lahan. Sebab, hal ini akan menimbulkan dampak buruk bagi daerah bahkan dunia internasional.
“Potensi kebakaran tidak hanya di luar kota atau wilayah pelosok, namun juga perkotaan. Seperti di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Kecamatan Baamang. Jadi perlu wilayah kota juga harus berhati-hati, jangan membakar lahan kosong sembarangan,” ucapnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post