SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Pertanian setempat memperingati Hari Krida Pertanian yang ke 50 tahun 2022. Dimomentum tersebut diharapkan mampu menggeser pola pertanian dari tradisional ke modern di wilayah setempat.
“Saya ingin momen hari Krida Pertanian saat ini menjadi momentum bergesernya pola pertanian tradisional menjadi pola pertanian mandiri, maju dan modern dimana inovasi teknologi akan menjadi panglimanya. Mari kita bertransformasi ke cara-cara canggih dan serba modern melalui pemanfaatan teknologi kekinian berbasis artifical intelligence (AI) internet of things (IOT) drone, mekanisasi dan robotik menuju modernisasi bidang pertanian,” kata Bupati Kotim Halikinnor, Senin 13 Juni 2022.
Lanjutnya, tujuan yang ingin dicapai adalah petani dapat maju mandiri dan modern seperti halnya tema pada pada peringatan Hari Krida Pertanian yaitu bertani sukses dengan teknologi produksi.
“Saya harapkan tidak cuma sekedar semboyan dan susunan kata-kata saja akan tetapi harus kita implementasikan dengan kegiatan usaha tani kita yang pada gilirannya mengantarkan petani kita menjadi petani sejahtera,” sebutnya.
Diketahui Kabupaten Kotim dengan penduduk terbesar di Kalimantan Tengah (Kalteng) yaitu sekitar 432.283 jiwa. Menurut angka sementara Badan Pusat Statistik (BPS) Sampit tahun 2021 adalah potensi sumber daya manusia sebagai tenaga kerja di bidang pertanian yang cukup besar bagi upaya peningkatan luas lahan dan luas tanam.
“Kalau SDM pertanian cukup besar ini pabila dimanfaatkan secara maksimal ditopang dengan penerapan teknologi inovasi dan mekanisasi maka produksi pertanian akan optimal sehingga mimpi swasembada pangan akan menjadi kenyataan,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Kotim Sepnita mengungkapkan pihaknya harus memiliki momen yang tepat untuk terus mempromosikan dan membangun terhadap kecintaan bidang pertanian.
“Khususnya terhadap kaum Z yang berumur dibawah 24 tahun dan kaum Y atau milenial yang berumur 24-40 tahun. Dan kita harapkan mereka tertarik dibidang pertanian dan pilihan untuk berkarya dan berusaha sebagai bidang menjanjikan,” ungkapnya.
Karena pada usia tersebut mampu menciptakan inovasi baru untuk pertanian yang lebih canggih. Sehingga membuat bidang pertanian lebih unggul dan maju serta efisien dalam pengerjaannya. Tidak lagi seperti dulu yang dilakukan secara manual.
“Jadi kalau bisa memanfaat teknologi yang berkembang pesat saat ini maka pekerjaan petani yang dulunya berat akan lebih ringan dan hasil maksimal. Kesejahteraan akan tercipta bagi petani modern itu,” imbuhnya.
Dalam rangkaian peringatan Hari Krida Pertanian tersebut ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan yaitu lomba cerdas yang diikuti oleh siswa SMK se Kotim, lomba asah terampil oleh kelompok petani dan pameran produk yang diikuti oleh 12 BPP Produsen serta talkshow terhadap perlindungan ternak dan PMK.
(Dev/matakalteng.com)
Discussion about this post