SAMPIT – Warga Dusun Hanaut Darat, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) digegerkan dengan kemunculan seekor Orangutan besar di kebun karet warga. Bahkan warga setempat yang bekerja sebagai petani karet tidak berani berangkat ke kebun akibat hal ini.
Untuk itu warga setempat bersama Kanit Reskrim Polsek Pulau Hanaut, Dendi melaporkan kemunculan beruang kepada pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit untuk melakukan tindakan.
“Atas laporan itu kami berangkat ke Pulau Hanaut untuk melakukan observasi serta mengamati keberadaan orangutan. Tepatnya di Desa Hanaut, Kecamatan Teluk Sampit, Kotim. Observasi kami ditemani Kanit Reskrim Polsek Hanaut, kepala desa dan 3 orang warga Desa Hanaut,” ujar Muriansyah selaku Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit, Kamis 19 Mei 2022.
Lanjutnya, pihaknya berangkat menggunakan sebuah sepeda motor pada Rabu, 18 Mei 2022, sejak pukul 08.30 sampai dengan 16.00 WIB. Pihaknya menemui warga Desa Hanaut yang mengaku berjumpa dengan orangutan.
“Dari keterangan 2 orang warga, saat menyadap karet, suara teriakan Orangutan terdengar sangat dekat sehingga mereka ketakutan dan lari keluar dari kebun karet dan kembali ke rumah. Kejadian itu terjadi dua hari berturut-turut pada tanggal 16 dan 17 Mei 2022,” jelasnya.
Kemudian pihaknya melanjutkan pencarian orangutan dengan berjalan kaki. Pencarian dimulai dari areal terdengar suara orangutan sampai masuk ke wilayah Desa Bapinang Hilir. Namun orangutan tidak ditemukan.
“Berdasarkan keterangan kepala desa orangutan berjumlah 1 individu berukuran besar, berbulu jarang dan sering berada di tanah. Diduga orangutan sudah berusia tua. Orangutan tersebut berada di kebun karet dan buah milik warga,” ungkapnya.
Menurutnya, selain orangutan, di lokasi tersebut juga ada muncul beruang. Kemunculan beruang jaraknya sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Sampit. Dari Sampit harus melakukan perjalan darat ke arah Samuda menuju Desa Jaya Karet, lalu menyeberang menggunakan kelotok.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post