SAMPIT – Dampak pandemi covid-19 selama hampir dua tahun membuat sejumlah pengusaha UMKM di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah harus berusaha memutar otak guna membantu perekonomian keluarga, seperti yang dialami Nurhayati (26).
Sejak pandemi mewabah, ibu satu anak yang tinggal di Kelurahan Sawahan, Kecamatan MB Ketapang Sampit ini harus putar otak demi mendapatkan penghasilan. Meski belajar bisnis secara otodidak dengan suaminya, namun karena badai Covid-19 cukup mengganggu usaha kripik singkong yang dirintisnya bersama suami.
Ibu dari Alfarizi ini pun berinisiatif membuat usaha kecil kecilan yaitu menjual camilan keripik singkong untuk bertahan hidup. Dengan modal nekat dan belajar membuat keripik dari internet ia akhirnya sedikit demi sedikit bisa menikmati usahanya ini.
“Syukur saya diberikan jalan untuk bertahan hidup di masa perekonomian yang sangat sulit ini. Dengan modal nekat dan pas pasan usaha sederhana ini saya lakoni dengan sabar dan tekun,” kata Nurhayati, Minggu 21 November 2021.
Seiring waktu berjalan usaha keripik singkongnya mulai berjalan dengan lancar. Dari awalnya hanya menjual kepada teman-teman dan kerabatnya saja, dengan dibantu suaminya menjajakan dengan teman sekantor, kini usaha kripiknya mulai dititipkan ke warung warung kecil juga melalui promosi media sosial.
“Untuk mengisi waktu bersama, istri mencoba bisnis keripik dari bahan singkong, dengan menyediakan dua rasa original dan balado. Ini sebenarnya mengisi waktu tapi harus dikerjakan serius karena perlu penghasilan,” Imbuhnya.
Dengan hasil penjualan keripiknya tersebut dirinya bisa mendapatkan omzet lumayan besar untuk membantu ekonomi rumah tangga. Dengan hasil penjualannya kripik dengan label Kripik Singkong Abu Alfarizi ia bisa mendapatkan keuntungan yang cukup sehingga bisa dipakai untuk bertahan selama pandemi.
Ia berharap pandemi ini bisa cepat berlalu, sehingga bisa mengembangkan usaha keripik singkong yang sudah dirintisnya bersama suami.
(fi/matakalteng.com)
Discussion about this post