SAMPIT – Ketersediaan kebutuhan bahan pokok atau sembako di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih terpantau aman, meski telah jalan penghubung Sampit – Kalimantan Selatan (Kalsel) yaitu jalan di Lereng Pangi Kabupaten Katingan Kuala tergenang air dengan arus cukup deras.
“Memang ada pengaruh pada ketersediaan sembako di Kotim tapi tidak signifikan,” kata Bupati Kotim Halikinnor, Senin 15 November 2021.
Pasalnya untuk pemasok sembako di wilayah yang menjadi barometer di Kalteng tersebut tidak hanya berasal dari Kalsel namun sebagian besar didatangkan dari Pulau Jawa. Sehingga meski terjadi banjir pada jalan penghubung itu tidak begitu berpengaruh. Dengan begitu ketersediaan dan harga sembako masih stabil. “Jadi tidak signifikan pengaruhnya. Barang masih terpantau aman,” terang Halikinnor.
Diketahui, hujan yang terus mengguyur membuat banjir tidak hanya di Kotim namun juga di sejumlah wilayah yang ada di Kalimantan Tengah (Kalteng), seperti di Kabupaten Katingan. Hampir seluruh wilayah di Kabupaten tersebut mengalami bencana banjir salah satunya di Kereng Pangi yang merupakan salah satu wilayah yang menghubungkan Kalsel, Palangkaraya ke wilayah Kotim maupun Kobar.
Air yang menggenangi pada jalan itu membuat arus lalu lintas terhambat hingga menyebabkan kemacetan panjang, secara tidak langsung distribusi sembako dari Kalsel atau Palangkaraya ke wilayah Kotim juga akan terhambat.
(dev/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=62281 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Apa komentar Anda?