SAMPIT – Saat ini wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) khususnya Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sudah memasuki musim hujan, meski cuaca sulit ditebak lantaran beberapa kali cuaca terik hingga menimbulkan titik panas dibeberapa wilayah yang ada di Kotim.
Dikatakan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara H Asan Sampit Musuhanaya, pada November 2021 Dasarian II yakni tanggal 11 hingga 20,curah hujan diperkirakan kategori menengah yaitu 75 hingga 150 mm, dengan sifat hujan normal hingga atas normal. “Sementara November 2021 Dasarian III yakni tanggal 21 hingga 30, curah hujan kategori menengah yaitu 75 hingga 100 mm, dengan sifat hujan pada umumnya normal dan bawah normal di bagian Selatan Kotim,” katanya, Rabu 10 November 2021.
Kemudian pada bulan Desember 2021 Dasarian I yakni tanggal 1 hingga 10, curah hujan diperkirakan kategori menengah yaitu 50 hingga 100 mm, sifat hujan di bawah normalnya. “Untuk prediksi Enso, dari pemutakhiran dasarian III bulan Oktober 2021, indeks Enso bulan 2021 sebesar menunjukkan Enso kondisi prasyarat La Nina Lemah,” tegasnya.
BMKG memprakirakan fenomena ENSO La Niña Lemah akan berlangsung hingga Maret, April hingga Mei 2022. “Sebagian besar pusat layanan iklim lainnya memprakirakan kondisi Enso La Niña Lemah – moderate dan akan berlangsung hingga FMA 2022,” tandasnya.
El Niño Southern Oscillation (ENSO) adalah pergeseran periodik sistem atmosfer samudra di Pasifik tropis yang berdampak pada cuaca di seluruh dunia. Itu terjadi setiap 3-7 tahun (rata-rata 5 tahun) dan biasanya berlangsung selama sembilan bulan hingga dua tahun. Ini terkait dengan banjir, kekeringan, dan gangguan global lainnya.
Selama kondisi normal, atau non-El Nino, angin perdagangan bertiup ke barat melintasi Pasifik. Angin ini menimbun air permukaan hangat di Pasifik barat sehingga permukaan laut sekitar satu setengah meter lebih tinggi di Indonesia daripada di sekitar Ekuador. Upwelling laut terjadi di lepas pantai Peru dan Ekuador membawa air dingin yang kaya nutrisi ke permukaan dan meningkatkan stok perikanan. Sisi barat Pasifik khatulistiwa ditandai oleh cuaca hangat, basah, tekanan rendah karena uap air yang dikumpulkan dibuang dalam bentuk topan dan badai.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post