SAMPIT – Kasus Covid-19 terus melandai di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Sejumlah kegiatan sudah mulai diizinkan untuk digelar, salah satunya Pekan Kebudayaan Nasional (PKN). Namun jika dibandingkan dari sebelum adanya Covid-19 jauh berbeda. Pasalnya pelaksanaannya digelar secara sederhana namun unik.
“Ini merupakan PKN tahun ketiga. Mudah-mudahan kedepan dapat dilaksanakan kembali,” kata Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kotim, Suparman, Rabu 22 September 2021.
Kegiatan tersebut digelar diluar ruangan, yaitu di depan halaman Museum Kayu Sampit. Meski begitu, nilai budaya pada kegiatan tersebut tetap melekat. Sejumlah tarian yang dipersembahkan oleh para peserta dan juga pernak-pernik yang digunakan mencerminkan budaya yang dimiliki oleh daerah setempat. Para peserta lomba menampilkan tarian budaya dengan kreasi yang menarik di bawah pohon yang rindang, sehingga memperkental kearifan lokal pada kegiatan itu. “Jumlah peserta yang ikut ada 10 kelompok dari sejumlah sekolah dan beberapa sanggar yang ada. Jumlah peserta itu merupakan yang telah lulus seleksi melalui virtual dari 20 kelompok sebelumnya,” imbuhnya.
Sementara M. Yusdiannor, Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar setempat mengungkapkan, anggaran pelaksanaan ini berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Museum Taman Budaya Sampit. Dimana anggaran yang disiapkan sebesar Rp 25 juta. Selain untuk persiapan kegiatan tersebut, juga nantinya akan digunakan sebagai pembelian hadiah. “Anggaran ini dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lewat kami. Anggaran publik culture seperti kreasi tari ini menghabiskan sekitar 25 juta untuk persiapan dan juga untuk hadiah,” sebutnya.
Dikatakan pula sebelumnya PKN digelar secara virtual. Lantaran belum mendapatkan izin dari Satuan Tugas (Satgas) setempat. Namun untuk tahun ketiga ini pelaksanaan dilakukan secara langsung. “Ini bisa diselenggarakan karena kasus telah melandai sehingga mendapat izin. Namun ini hanya digelar sehari saja yaitu pagi hingga sore nanti. Semoga dengan adanya kegiatan ini, sesuai dengan tema kami kearifan lokal kita dapat dikenal masyarakat luas,” tutupnya.
(dev/fi/matakalteng.com)
Discussion about this post