SAMPIT – Jembatan semi permanen yang ada di jalan Kapten Mulyono Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang baru-baru ini banyak dikeluhkan oleh pengguna jalan lantaran rusak dan belum dapat dilakukan perbaikan secara permanen.
Pengawas, Pemeliharaan Jalan dan Dinas PUPR Kotim, Suhardiono mengatakan, jembatan yang dikenal oleh warga setempat Jembatan Patah itu merupakan jembatan semi permanen jika ingin dipermanenkan maka harus dibongkar total.
“Itu jembatan tipe semi permanen. Tidak bisa dibikin permanen. Kalau mau dipermanenkan ya harus bongkar total,” katanya, Jum’at 20 Agustus 2021.
Sementara untuk mengubah menjadi permanen juga cukup sulit lantaran anggaran yang diperlukan cukup besar, terlebih di tengah pandemi seperti saat ini, sejumlah anggaran difokuskan untuk menangani dan menanggulangi virus tersebut.
“Tidak semudah apa yg dipikir masyarakat, membayangkan alas jembatan diganti dengan beton dan lainnya,” ucap Suhardiono.
Dijelaskannya, sebenarnya jembatan itu hanya diperuntukkan bagi kendaraan bertonase rendah yaitu dibawah 8 ton. Namun ternyata sebagian besar banyak yang melanggar aturan itu. Sehingga membuat jembatan rusak.
“Semakin ke sini para sopir truk selalu ngeyel dan melanggar. Sudah diingatkan berkali-kali, juga melalui imbauan tidak untuk kendaraan berat,” jelasnya.
Jembatan itu saat ini telah mulai dilakukan perbaikan dan rambu pemberitahuan perbaikan telah terpasang di sejumlah titik, dengan tujuan agar kendaraan tidak melintas di jembatan itu.
(dev/hab/matakalteng.com)
Discussion about this post