SAMPIT – Setelah Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperketat, perekonomian masyarakat semakin menurun khususnya bagi para pelaku usaha ojek online atau biasa disebut paman ojol. Bahkan penurunan mereka turun hampir Rp 400 ribu per harinya.
Salah seorang driver ojek online Indirwan Saputra mengatakan, penghasilannya saat PPKM diperketat ini sanagt menurun drastis. “Kami tidak hanya melayani antar jemput barang atau orang namun juga yang paling sering menerima pembelian makanan dan di antar ke rumah. Tapi setelah adanya PPKM diperketat ini orderan jadi berkurang,” ungkap Putra, Minggu 11 Juli 2021.
Dikatakannya juga, penurunan orderan tersebut terjadi karena ekonomi masyarakat juga menurun bahkan dari kalangan bawah hingga kalangan atas.
“Kalau saat normal orderan bisa sampai 18 orderan dalam satu hari, tapi setelah adanya PPKM ini orderan turun menjadi 10 hingga 13 orderan saja. Bahkan penghasilan kami turun hingga Rp 400 ribu masing-masing driver per harinya,” tegasnya.
Menurutnya, penurunan ini juga selain masalah ekonomi masyarakat menurun namun juga karena para pedagang diwajibkan sudah tutup jam 19.00 WIB, sehingga beberapa kali orderan di cancel lantaran warung yang menjual makanan sudah tutup.
“Para pedagang juga sering kami temui mengeluh karena harus tutup jam 7 malam, padahal ada pedagang yang baru buka setelah magrib,” sebutnya. Lanjut Putra, pihaknya membuka orderan hingga pukul 21.00 WIB, namun karena adanya PPKM ini orderan tutup lebih awal.
“Saya berharap kedepannya setelah tanggal 20 Juli 2021 atau sehabis lebaran Idul Adha nanti untuk PPKM bisa ditiadakan, karena terjadi penurunan penghasilan kami. Kalau turun terus seperti ini maka penghasilan kami tidak akan cukup untuk biaya sehari-hari,” demikiannya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post