SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur terus berupaya mencegah penularan Covid-19. Bahkan pemerintah beberapa kali melakukan rapid test gratis guna.
Masih tingginya penularan Covif-19 tentu membutuhkan banyak alat rapid test. Namun alat rapid test ini jarang ditemukan dijual di apotek di Kota Sampit ibukota Kabupaten Kotawaringin Timur.
Beberapa pemilik apotik yang coba diwawancarai oleh matakalteng.com mengaku, tidak menyediakan alat rapid test karena jarang masyarakat yang membeli alat tersebut, juga harganya mahal.
Seperti yang dikatakan oleh pemilik apotek Sejahtera, Lie Yanni. Ia mengatakan, tidak menjual alat rapid test lantaran harga yang mahal. “Dan alat rapid test itu tidak bisa dibeli satuan, atau bijian namun harus satu box,” ujarnya, Jumat 10 Juli 2020
Harga alat rapid test per satuannya kisaran Rp 75 ribu.
Hal yang sama juga di Apotek Budi Farma, tidak menjual alat rapid test, lantaran jarang ada yang mencari alat tersebut di apotek. “Apotek di perbolehkan saja menjual itu, namun kita memang sengaja tidak menjualnya. Tidak tahu kalau apotek lain,” ungkap salah seorang pegawainya apotek
Ia menambahkan, bahwa pihaknya tidak menjual alat rapid test karena biasanya alat tersebut didatangkan langsung oleh dinas terkait pada saat diperlukan. “Tidak ada yang mencari alat rapid test itu di apotek. Kalau untuk APD lainnya seperti thermo gun, face shield, masker dan hand sanirizer banyak diperjual belikan di apotek pada umumnya,” ungkapnya
(ary/matakalteng.com)
Discussion about this post