SAMPIT – Dengan adanya intruksi pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2020, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) siap tidak siap harus siap. Demikian disampaikan Bupati Kotim, H Supian Hadi, disela pelantikan 7 Kepala Desa di Kecamatan Cempaga Hulu, Rabu 17 Juni 2020.
“Sebenarnya kalo kita berbicara kesiapan, kalo sudah intruksi itu, siap tidak siap harus siap, baik itu dari sisi anggaran, personil, atau apapun mungkin Bapak Presiden, atau bapak Mentri. Terkait itu juga, kita sudah memikirkan, meski ada ketakutan, tetapi kita tetap melakukan. Contoh seperti negara Amerika, mereka tetap malakukan Pilpres dan itu malah lebih besar, tapi meraka tidak takut,” terang Supian.
Lanjutnya, jika meoihat situasi dan kondisi, Pilkada sebenarnya bisa diundur pelaksanaannya sampai masyarakat benar-benar merasa aman dan nyaman. “inikan, New Normal, iya ada sebagian masyarakat yang merasa nyaman tetapi beban pisikologis terhadap perkembangan Covid-19 di Kotim masih ada” turutnya.
“Memang itu tugas dari tim kesehatan, tim gugus tugas kita. Tetapi masyarakat tidak bisa kita pungkiri merasakan takut baik yang di kota sampai ke desa-desa, takutnya bila tetap dilakukan Pilkada 2020, pelaksanaanya tidak bisa maksimal,” tutur bupati.
Karena ketakutan inilah lanjut bupati akan berimbas kepada tingkat kehadiran mereka di saat hari pemilihan. “Itu saja yang menjadi kewaspadaan saya. Belum lagi kalo mempersiapkan APD, Rapid Test, belum lagi yang lain dan sebagainya. Tkalo terkait dengan anggaran beda-beda. Kalau Kotim mungkin agak berat. Tetapi kami akan tetap berupaya kerna namanya intruksi presiden apalagi saya satu komandan dengan beliau makanya saya harus siyap melaksanakan perintah presiden tersebut,” ungkapnya.
(ary/matakalteng.com)
Discussion about this post