PANGKALAN BUN – Banjir rob di pesisir terpadu Pantai Kubu, Bogam dan Keraya serta di ibukota Kecamatan Kumai, mendapat perhatian serius Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Hj Nurhidayah.
Bersama Sekda Kobar Suyanto, Asisten I Tengku Alisyahbana, Kepala BPBD Kobar, serta bidang teknis Dinas PUPR Kobar dan Dinas Perkim Bupati Kobar melakukan monitoring ke terdampak bencana akibat Badai Siklon Tropis Nyatoh.
Kedatangan Bupati selain untuk melihat dampak kerusakan juga sekaligus memberikan dukungan moril kepada masyarakat pesisir Kumai, serta mengambil langkah-langkah strategis baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Menurut Bupati Kobar, Hj Nurhidayah kondisi cuaca ekstrem berupa hujan deras, dan angin kencang disertai gelombang tinggi yang melanda beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Kotawaringin Barat (Kobar), menyebabkan beberapa fasilitas umum di wilayah pesisir Kumai mengalami kerusakan.
“Kita telah petakan dimana daerah yang rawan dan aman dari bencana,” ujarnya Rabu 8 Desember 2021. Dijelaskannya, langkah strategis jangka pendek yang diambil adalah dengan melakukan relokasi terhadap warga yang terdampak rumahnya, serta membangunkan rumah bagi mereka di wilayah yang aman.
Sementara untuk jangka panjang, jika dilihat potensi bencana ini, selain pelaksanaan kegiatan fisik dengan membangun pemecah ombak, akan diupayakan untuk pencegahan bencana dengan basic alam.
“Upaya merelokasi warga yang tinggal di sepanjang bibir pantai desa Keraya juga sudah dilakukan sejak tahun lalu, mengingat abrasi yang semakin menguat dan dampak kerusakannya lebih besar,” pungkasnya.
(ga/matakalteng.com)
Discussion about this post