PANGKALAN BUN – Masa kerja jabatan pasangan yang dikenal luas dengan Nurani ini sudah memasuki tahun keempat, diakhir masa jabatannya hantaman badai pandemi Covid-19 dan bencana banjir memberikan warna tersendiri dalam kepemimpinan mereka, pandemi yang tak kunjung usai ditambah bencana banjir tak lantas membuat Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah dan Ahmadi Riansyah patah arang guna menuntaskan garis pembangunan yang tertuang dalam visi dan misi mereka.
Dalam perjalananan memimpin Bumi Marunting Batu Aji, banyak progres pembangunan yang telah dituntaskan dan telah dirasakan masyarakat dari pelosok desa hingga masyarakat di Kota Pangkalan Bun. Diakui bukan perkara yang gampang melakukan perubahan guna mewujudkan kemajuan bagi masyarakat Kotawaringin Barat.
Meski demikian, program yang telah tersusun rapi dalam RPJMD Kotawaringin Barat 2017 – 2022 dapat berjalan dengan baik seperti yang diharapkan. Berbagai program apik yang menjadi prioritas dimulai dengan pembangunan infrastruktur pembukaan akses jalan ratusan kilometer melalui program konsorsium yang dimulai di Kecamatan Arut Utara hingga saat ini telah merambah ke kecamatan lainnya.
Peningkatan akses jalan konsorsium terus ditingkatkan hingga masyarakat dapat merasakan manfaat fungsional jalan tersebut guna mendukung pergerakan baik orang maupun barang dalam rangka mendorong perputaran ekonomi masyarakat setempat.
“Pembangunan infrastruktur melalui pola konsorsium saat ini secara keseluruhan sudah berjalan lebih dari 75 persen,” kata Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah, Jumat 24 September 2021. Dia menyebut saat ini program Infrastruktur yang terus digeber adalah jalan penghubung dari Arut Selatan hingga desa di pesisir terpadu, di Kecamatan Kumai.
Selain itu juga lanjutan pembangunan water front city di Kelurahan Mendawai, pembangunan sport center serta gedung serbaguna di Pangkalan Bun Park. Bukan hanya pembangunan infrastruktur, pertanian dalam arti luas juga menjadi perhatian utama pasangan Nurani, hal itu diwujudkan dengan peningkatan populasi sapi dengan mengintegrasikan sapi dan sawit, serta mendorong peternakan lokal untuk menghasilkan bibit sapi yang berkualitas.
“Budidaya ikan keramba juga bagian dari pertanian dalam arti luas yang kita dukung, termasuk pemberian bantuan alat tangkap nelayan, begitupula ratusan petani kita sudah diberikan pendampingan guna peningkatan hasil panen,” bebernya.
Disisi lain, pemerintah kabupaten Kotawaringin Barat juga terus berupaya meningkatkan angka kunjungan wisatawan, terbukti wisata baik alam, pantai, religi maupun wisata buatan telah mampu menyedot kunjungan, namun berbanding terbalik sektor pariwisata di saat pandemi menjadi salah satu sektor yang paling terdampak.
Kendati demikian, meski pandemi menghantam sektor pariwisata justru menyumbangkan beberapa penghargaan seperti susur Sungai Sekonyer yang mampu menjadi 3 besar terbaik sebagai wisata terfavorit versi Anugerah Pariwisata Indonesia (API).
Sejak pandemi Covid-19 melanda Bumi Marunting Batu Aji, pemerintah daerah berupaya melakukan penanganan dibidang kesehatan, diantaranya dengan menyiapkan sarana dan prasarana isolasi bagi pasien Covid-19.
Percepatan pencapaian target vaksinasi juga terus digenjot di sejumlah fasilitas kesehatan, bahkan dengan menggandeng unsur TNI dan Polri serta beberapa instansi dan lembaga, dan perusahaan swasta percepatan vaksinasi berjalan dengan baik.
“Kita berharap dengan banyaknya masyarakat Kobar yang sudah di vaksin, maka dapat membentuk kekebalan secara komunal dan hal itu sebagai upaya menekan angka kasus di Kotawaringin Barat,” tegasnya.
Saat ini pandemi Covid-19 sudah memasuki tahun ke dua, terpuruknya seluruh lini kehidupan termasuk ekonomi dan pendidikan, ketidakpastian kapan berakhirnya pandemi meruntuhkan psikologis masyarakat. Ditengah keterpurukan itu, Nurhidayah hadir ditengah masyarakat dengan berbagai program edukasi, sosialisasi dan bantuan sosial bagi pasien Covid-19 maupun masyarakat terdampak.
Ribuan paket sembako baik tahap 1,2 dan 3 telah disalurkan pemerintah daerah di enam kecamatan se Kabupaten Kotawaringin Barat. Bantuan sosial juga melibatkan unsur TNI dan Polri, dalam safari memberikan bantuan sosial kepada masyarakat, bansos tidak hanya menyasar masyarakat terdampak di perkotaan tetapi sampai ke pelosok desa.
Meningginya kasus di pertengahan tahun, memaksa pemerintah daerah menerapkan PPKM Darurat level IV dengan melakukan penyekatan di sejumlah ruas jalan selama sepekan, serta melakukan upaya penyediaan oksigen melalui kerjasama dengan pihak ke tiga.
Terbukti, upaya tersebut berhasil menekan laju penyebaran Covid-19, hingga akhir bulan September 2021 angka kasus Covid-19 di Kobar hanya menyisakan puluhan. Belum usai pandemi Covid-19, Kotawaringin Barat dihantam bencana banjir, tidak kurang dari 10 ribu jiwa terdampak banjir di tiga kecamatan di Kobar, Arut Utara, Arut Selatan, dan Kecamatan Kotawaringin Lama.
Menghadapi bencana pemerintah daerah bergerak cepat, bupati Nurhidayah langsung turun ke pusat banjir di Kecamatan Aruta bukan hanya memberikan bantuan sembako, Nurhidayah juga memberikan dukungan moral kepada masyarakatnya agar kuat menghadapi cobaan yang datang. Dalam bencana banjir akibat tingginya curah hujan ribuan paket sembako telah disalurkan kepada masyarakat terdampak.
(ga/matakalteng.com)
Discussion about this post