PANGKALAN BUN – Capaian realisasi investasi di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) pada tahun 2020 mencapai Rp6.911 triliun, capaian tersebut ditorehkan meski dalam kondisi Covid-19.
Seperti diketahui bahwa Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki potensi sumber daya alam yang sangat beragam dan berlimpah, yang menyediakan potensi dan peluang investasi dari berbagai sektor.
Diantaraya sektor pariwisata, pertanian dalam arti luas, peternakan, sektor perikanan serta sektor industri dan perdagangan.
“Potensi dan peluang investasi tersebut haruslah dikelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan secara maksimal guna membangun Kobar, dan pada akhirnya berkontribusi pada pembangunan Indonesia,” kata Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah saat menghadiri webinar halal bihalal dan silaturahmi tokoh Kobar Nasional di aula Bupati Kobar, Senin 17 Mei 2021.
Diakuinya situasi investasi di tahun 2021 memang bukan dalam kondisi baik mengingat hantaman pandemi covid-19. Namun pencapaian realisasi investasi di Kobar pada tahun 2020 dapat melebihi target yang ditetapkan, yaitu sebesar 6,911 triliun rupiah dari target 6,607 triliun rupiah.
Kemudian kata dia, dengan kontribusi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar 4,741 triliun rupiah atau (68,61%) dan penanaman modal asing (PMA) sebesar 2,169 triliun rupiah atau (31,39%), dimana pencapaian PMDN lebih besar dibandingkan pencapaian PMA.
Menurutnya penyumbang realisasi investasi terbesar yaitu berasal dari sektor primer sebesar 39,1% selanjutnya sektor tersier sebesar 37,6% dan sektor sekunder sebesar 23,3%.
“Hantaman pandemi saat ini tidak menyurutkan semangat kami bersama jajaran Pemkab Kobar untuk tetap berusaha membangun daerah dan perekonomian masyarakat, sehingga dapat bertahan dan bangkit dari perlambatan perekonomian,” ujarnya.
Salah satunya adalah melalui misi penanaman modalnya, pemerintah daerah berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, dengan menyediakan infrastruktur yang memadai, memberikan kemudahan dan atau insentif bagi para investor serta memberdayakan dunia usaha termasuk UMKM dan seluruh kegiatan perekonomian yang ada.
(ga/matakalteng.com)
Discussion about this post