PANGKALAN BUN – Luas wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yang besar memerlukan pelayanan yang terus menerus untuk perkembangan taraf hidup masyarakat, salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan listrik. Sejauh ini ada belasan desa di empat kecamatan se Kabupaten Kobar belum teraliri jaringan listrik dari PT PLN.
Berdasarkan data dari PLN Rayon Pangkalan Bun, hingga tahun 2020 untuk kecamatan Arut Selatan, ada dua desa yaitu Rangda dan Desa Umpang yang masih belum teraliri listrik PLN.
Kemudian Kecamatan Kotawaringin Lama, sebanyak 1 desa yaitu Desa Lalang, disusul Kecamatan Kumai, dengan empat desa, yaitu Desa Sungai Cabang, Desa Teluk Pulai, Desa Sekonyer dan Desa Bedaun.
Desa terbanyak yang masih belum teraliri listrik berada di Kecamatan Arut Utara dengan 8 desa, yaitu Nanga Mua, Kerabu, Sambi, Penyombaan, Pandau, Riam, Penahan, dan Sungai Dau.
Menurut Bupati Kotawaringin Barat, Hj Nurhidayah kendala yang dihadapi pemerintah daerah dalam pemenuhan kebutuhan listrik bagi masyarakat adalah masalah jarak dan medan alam yang berbeda – beda antara satu wilayah desa dengan wilayah desa yang lain.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat melakukan kajian bersama dengan PT PLN Pusat di Muara Karang, gedung utama kantor pusat PT. PLN Persero.
“Alhamdulillah PT PLN Persero menyanggupi menyediakan listrik untuk desa di Kotawaringin Barat yang sudah di masukkan dalam Roadmap Listrik masuk desa tahun 2021-2023,” terang Nurhidayah.
Selain itu, melalui program CSR PT. PLN juga disepakati menyediakan penerangan dalam kota seperti di Bundaran Kecubung, Pangkalan Lima dan gerbang selamat datang Kobar.
Harapan bersama pihak terkait dan masyarakat Kobar untuk terus mendukung pembangunan sarana dan prasarana menuju Kobar yang maju.
“Untuk kelancaran itu semua, pemerintah daerah berkomitmen membantu bersama masyarakat melancarkan program bersama PT. PLN wilayah Kalselteng dalam hal pembebasan lahan untuk Gardu induk, ROW SUTT 150 Kva,” tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas pembangunan gardu induk kelistrikan untuk mendukung pengoperasian smelter PT. Kobar Lamandau mineral, CSR untuk ruang terbuka hijau di dalam kota Pangkalan Bun, perencanaan pembangunan ROW SUTT 150 Kva Pangkalan Bun – Kalap, dan terutama untuk menyediakan fasilitas kelistrikan di 81 Desa pada 6 kecamatan di Kobar.
Untuk diketahui bahwa pertemuan di kantor pusat PLN Muara Karang, Jakarta dihadiri oleh Executive Vice President Pengembangan Regional Kalselteng PT PLN Persero.
(ga/matakalteng.com)
Discussion about this post