PANGKALAN BUN – Kabut asap yang menyelimuti Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng) kian hari terasa kian pekat. Akibatnya, sejumlah aktifitas masyarakat terganggu, termasuk pendidikan dan aktifitas penerbangan di Bandara Iskandar Pangkalan Bun.
Selain itu, dampak yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah terkait dengan kesehatan yakni melonjaknya jumlah penderita ISPA akibat terpapar asap sepanjang Agustus hingga September 2019 yang mencapai 4.513 orang.
Untuk mengantisipasi warga yang kekurangan oksigen, pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Kobar, menyiapkan rumah singgah oksigen gratis bagi masyarakat.
“Sudah kita buatkan di Dinkes, untuk puskesmas juga sudah kita siapkan kita draff suratnya, untuk bisa menyediakan layanan rumah singgah ber oksigen,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular, Dinkes Kobar, HA Sulkan, Senin 16 September 2019.
Ia berharap semua Puskesmas baik yang rawat jalan maupun yang rawat inap dengan jumlah 17 Puskesmas dapat menyediakan layanan oksigen gratis ini, dengan jam operasional untuk dinas dan Puskesmas rawat jalan pada jam kerja, sedangkan untuk rawat inap 24 jam.
Mensikapi pekatnya asap, Dinkes juga melakukan pengetatan survelen (pengetatan laporan ispa) pembagian masker bagi usia usia rentan (anak anak balita, ibu hamil, dan orang dengan gangguan pernapasan), dan mengimbau agar mengurangi aktivitas diluar rumah serta menerapkan pola hidup ber PHBS.
“Untuk warga yang membutuhkan bisa langsung ke Dinkes Kobar, untuk sementara kita buka di jam kantor dulu, dari pagi hingga sore hari, dan kita siapakan petugas jaga yang melayani masyarakat secara gratis,” pungkasnya.
(ga/matakalteng.com)
Discussion about this post