PANGKALAN BUN – Memasuki musim kemarau tahun 2019 ini, terpantau sebanyak 26 titik api (hotspot) di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah.
“Hingga dua hari lalu ada 26 titik api, (hotspot) yang terpantau di wilayah Kabupaten Kobar,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Kobar, Petrus Rinda, saat dikonfirmasi sejumlah awak media, Rabu 17 Juli 2019.
Menurutnya, dari 26 titik api tersebut, terbanyak ada di Kecamatan Kumai, Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), dan Kecamatan Arut Selatan.
Walau sejumlah titik api dapat terpantau, namun luasan lahan yang terbakar sejauh ini belum dapat dihitung, mengingat masih ada beberapa titik yang masih dalam proses pemadaman.
Dalam proses pemadaman Karhutla BPBD Kobar belum menemukan kendala di lapangan, lantaran beberapa titik kebakaran yang terjadi masih terdapat sumber mata air.
“Semoga tidak terjadi Karhutla di Seberang jalan lintas Pangkalan Bun – Kolam, karena lokasi kebakaran di wilayah tersebut sangat sulit dijangkau,” keluhnya.
Ia merasa heran kebakaran yang terjadi dalam dua hari terakhir di Jalan Padat Karya, dan jalan DPR, Kecamatan Kumai hampir terjadi tiap hari, dan titiknya selalu di tempat yang sama setiap tahunnya.
Untuk itu, ia meminta kesadaran masyarakat sekitar untuk tidak membakar hutan guna pembukaan lahan, mengingat saat ini kondisi cuaca begitu panas. Hal ini membutuhkan sosialisasi yang berkelanjutan dari pemerintah kecamatan dan desa.
“Kalau ditanyakan apakah penyebab terjadinya kebakaran hutan di wilayah tersebut akibat faktor kesengajaan, biar nanti aparat yang berwenang saja yang memberikan penjelasan,” pungkasnya.
(ga/matakalteng.com)
Discussion about this post