PALANGKA RAYA – Keterlambatan penyaluran beasiswa TABE di Kalimantan Tengah menimbulkan ketidakpuasan di kalangan mahasiswa dan memicu gelombang kritik di media sosial. Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Muhammad Reza Prabowo menjelaskan bahwa seleksi 13.113 mahasiswa penerima beasiswa TABE telah dilakukan.
Namun, penyaluran beasiswa tertunda karena proses penerbitan nomor rekening kolektif melalui PT Bank Kalteng untuk memastikan keamanan penyaluran dana. Hal ini dilakukan setelah beberapa masalah validitas nomor rekening terjadi di masa lalu. Meskipun penyaluran beasiswa tertunda, Reza menegaskan bahwa kenaikan nilai beasiswa TABE dari 1,5 juta menjadi 7,5 juta merupakan langkah signifikan.
“Disdik Kalteng akan segera menyelesaikan proses penyaluran beasiswa secara bertahap sesuai arahan Gubernur,” ujarnya, saat dikonfirmasi, Kamis, 14 Maret 2024.
Dia menambahkan, meskipun proses pencetakan kartu sedang berlangsung, pihak Disdik Kalteng bersama PT Bank Kalteng sedang berusaha menyelesaikan proses ini secepat mungkin. Hal ini melibatkan berbagai pihak, termasuk persetujuan dari Bank Indonesia.
“Pasti cair, semua pihak diminta untuk tetap bersabar dan memahami proses yang sedang berlangsung. Disdik Kalteng juga terus berupaya menjaga transparansi dan memberikan penjelasan yang jelas dan terbuka kepada masyarakat agar situasi ini tidak semakin memanas,” imbuhnya.
Reza menilai wajar jika mahasiswa merasa gelisah, namun tindakan yang secara terukur dan tepat perlu dilakukan untuk memastikan keamanan dan validitas data penerima beasiswa. Proses ini akan membutuhkan waktu, namun diharapkan seluruh uang beasiswa Tabe dapat tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran.
(vi/matakalteng)
Discussion about this post