PALANGKA RAYA – Staff Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, pada minggu keempat Januari ini Kalteng mengalami deflasi sebesar 0,60%.
Hal ini disampaikan usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah Kantor Gubernur Kalteng, Senin, 29 Januari 2024.
Yuas mengungkapkan Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi berada di Kabupaten Murung Raya, dan kenaikan harga terjadi pada komoditas daging ayam ras, cabai merah, dan bawang merah.
“Salah satu penyebab kenaikan harga tersebut adalah karena adanya banjir yang mengganggu distribusi barang dan jasa di daerah tersebut,” ungkap Yuas.
Meskipun demikian, stok bahan pangan di Kalteng masih aman, termasuk stok beras yang masih tersedia sebanyak 5.389 ton. Untuk menangani inflasi ini, Yuas meminta semua stakeholders terkait untuk melakukan kerjasama dan langkah-langkah yang tepat.
Sinergisitas antara Pemerintah Kabupaten/Kota, TPID, dan Tim Satgas Pangan sangat diperlukan agar dapat menangani inflasi dengan baik dan memastikan stabilnya harga pasar.
“Inflasi menjadi masalah yang perlu mendapatkan perhatian dan tindakan serius dari semua pihak, sehingga dapat meminimalkan dampak negatifnya terhadap masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan,” pungkasnya.
(vi/matakalteng)
Discussion about this post