PALANGKA RAYA – Dr. dr. Hananto Andriantoro, Sp.JP(K), M.A.R.S, Ketua Tim Pengampu Layanan Kardiovaskuler Nasional, berhasil melakukan bedah jantung terbuka perdana di RS Doris Sylvanus Palangka Raya. Dijelaskan Hananto, bedah jantung terbuka merupakan salah satu program dari Kementerian Kesehatan RI, yakni Program Pengampu Jejaring Rujukan Kardiovaskuler Nasional.
“Program ini bertujuan untuk memeratakan pelayanan kardiovaskuler nasional dan menyamakan kualitas pelayanan kardiovaskuler, serta mempercepat akses layanan kardiovaskuler bagi seluruh rakyat Indonesia, dan menurunkan angka kematian dan kesakitan kardiovaskuler di Indonesia,” jelas Hananto, pada press conference usai pelaksanaan operasi kedua bedah jantung terbuka, di RS Doris Sylvanus, Sabtu 3 Desember 2023.
Hananto menambahkan salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah timpangnya kualitas pelayanan antara rumah sakit yang berada di Jawa dan luar Jawa. Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat khususnya yang ada di Kalteng dapat memperoleh layanan yang sama jika masyarakat tersebut terkena kardiovaskuler datang berobat ke RS Jantung Harapan Kita dan RS Doris Sylvanus.
“Namun, proses pengampunan sendiri memang panjang dan diharuskan untuk memperhatikan segi sarana, prasarana, serta SDM. Hal-hal tersebut harus disamakan dengan standard RS Jantung Harapan Kita sehingga outcome dari tindakan ini menjadi baik,” imbuh Hananto.
Secara khusus, bedah jantung terbuka yang dilakukan adalah operasi bypass coroner karena penyakit jantung koroner menyerang 1,5 persen dari setengah populasi, dan 1,5 persen dari populasi tersebut memiliki resiko tinggi. Disebut Hananto untuk mengetahui resiko pasien menurut Framingham Study dapat dilakukan dengan menghitung jumlah penduduk Kalimantan Tengah di kali 1,5 persen dibagi 4 akan menemukan jumlah penderita yang masuk dalam kategori tinggi dan 10-20 persen dari angka tersebut terkena serangan jantung.
Sebelumnya, angka kematian kardiovaskuler di Indonesia mencapai 260 ribu pertahun yang lebih tinggi daripada angka kematian Covid. “Oleh karena itu, program ini diutamakan mengampu bedah bypass arteri coroner, dan pengampuan di RS Doris Sylvanus juga termasuk bedah pemasangan ring pada pembuluh darah koroner yang sulit. Sehingga diharapkan angka penyakit jantung koroner yang terjadi kegawatan di Kalteng angka kematiannya bisa diturunkan,” beber Hananto.
Program Pengampu Jejaring Rujukan Kardiovaskuler Nasional ini adalah program nasional yang dibebankan kepada tim dipimpin oleh Dr. dr. Hananto Andriantoro, Sp.JP(K), M.A.R.S. Beliau juga mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih atas dukungan gubernur Kalteng dalam menyukseskan program ini.
“Semoga dengan adanya program ini, warga Indonesia bisa memperoleh layanan kardiovaskuler yang sama dan berkualitas di seluruh daerah, sehingga dapat menurunkan angka kematian dan kesakitan kardiovaskuler di Indonesia khususnya di Kalteng,” pungkas Hananto. Diinformasikan, kedua pasien yang telah menjalani operasi sedang berada di ruang ICU. Diharapkan juga setelah beberapa hari pasien bisa pulang ke rumah.
Sebagai informasi, Bedah Jantung Terbuka dilaksanakan di Kamar Operasi Instalasi Bedah Sentral RSUD dr. Doris Sylvanus selama dua hari pada tanggal 1 s.d 2 Desember 2023 oleh Tim Dokter, Tim Perawat, Tim Anestesi dan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dan RSUD dr. Doris Sylvanus.
Pasien yang dilakukan operasi bedah jantung terbuka ada dua pasien yang berasal dari Kabupaten Barito Selatan dan Kabupaten Kapuas. Pasien pertama telah menjalani operasi pada tanggal 1 Desember 2023 dan pasien kedua telah menjalani operasi pada pagi hari tanggal 2 Desember 2023.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post