PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Kalimantan Tengah (Kalteng) Sunarti mengatakan, pihaknya menargetkan 50 ribu ekor hewan ternak untuk divaksinasi. Karena tahun sebelumnya mencapai 54 ribu ekor.
Sunarti menjelaskan strategi pendataan dan penandaannya, akan dibentuk Tim masing-masing dari Kabupaten/Kota. Untuk Tim penandaan sekaligus untuk vaksin. Sedangkan Tim untuk pendataan tidak hanya membawa vaksin tapi juga membawa eartag sekalian untuk dilakukan penandaan.
“Disisi lain, kita juga bersinergi dengan veteriner Kabupaten Banjarbaru, Kalimantan Selatan terkait dengan pelaksanaan kesehatan hewan. Kita sangat intensif jika ada kejadian langsung kita laporkan. Contohnya, saat ini di Kabupaten Barito Selatan ada kejadian rabies. Satgas kita juga langsung turun, melakukan vaksin kepada hewan-hewan yang belum vaksin. Perlu diketahui, kelemahan Barito Selatan ini mereka tidak punya doker hewan. Maka dari itu, kita perbantukan dokter hewan dari Provinsi bekerja sama dengan Balai veteriner. Kita juga rutin melakukan pengambilan sampel-sampel darah pada hewan ternak untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan,” terang Sunarti, Sabtu 28 Januari 2023.
Sunarti menambahkan, perlu diwaspadai saat ini ialah masuknya Lumpy Skin Disease (LSD). Ini adalah penyakit pada sapi, kerbau yang lebih mengerikan. Karena penampakannya seperti kutil atau cacar.
“Kalau PMK mengeluarkan air liur dan sariawan, kalau LSD ini benar-benar kita jaga. Provinsi yang sudah terserang LSD itu Sumatra, Jawa Tengah dan sudah mulai di Jawa Timur. Selain itu kita juga sudah bekerja sama dengan karantina pertanian, sehingga dalam memberikan pertimbangan teknis untuk memasukkan sapi yang berasal dari daerah-daerah endemi penyakit itu kita stop,” jelasnya.
Sebelumnya pada Kick Off Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Nasional Tahun 2023 yang diselenggarakan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Wagub Edy Pratowo mengatakan Pemprov Kalteng menargetkan di tahun 2023 ini akan melakukan vaksinasi sebanyak 50 ribu ekor ternak.
“Kita harapkan dengan vaksinasi ini bisa menguatkan kekebalan agar ternak terhindar dari PMK. Saya kira ini sebuah gerakan yang sangat baik sekali, kita juga berharap dukungan semua pihak atau stakeholder terkait untuk mendukung bersama-sama melaksanakan gerakan ini sehingga Kalteng bebas dari PMK,” tandas Edy.
(vi/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=103645 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post