PALANGKA RAYA – Tim Satgas Covid-19 Kalimatan Tengah (Kalteng) kembali mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat Kalimantan Tengah untuk patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Hal tersebut disampaikan karena kunci utama memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 adalah dengan disiplin menerapkan gerakan 4M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Pusat Prof. Wiku Adisasmito, menunjukkan beberapa jurnal internasional yang mengungkapkan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat menurunkan risiko penularan sebesar 35%.
Sementara itu, memakai masker kain dapat menurunkan risiko penularan sebesar 45%, dan memakai masker bedah dapat menurunkan risiko penularan sebesar 70%. Namun, disebutkan hal yang paling utama adalah menjaga jarak minimal 1 meter dapat menurunkan resiko penularan sampai dengan 85%.
“Maka dari itu masyarakat diminta untuk yakin dan optimis bahwa setiap usaha yang dilakukan saat ini akan membuahkan hasil. Konsisten dan kolektif melakukan perubahan perilaku menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin dan dilakukan secara sungguh-sungguh menjadi kunci pencapaian tersebut,” ujar Wiku, Minggu 24 Januari 2021.
Patuh terhadap protokol kesehatan secara ketat dapat lebih efektif mencegah penularan jika dilakukan secara kolektif dan tidak dilakukan sendiri. Dengan demikian, apabila terbiasa menerapkan protokol kesehatan, Tim Satgas juga berpesan kepada masyarakat agar juga selalu mengingatkan orang lain untuk patuh pada penegakan protokol kesehatan.
Selain itu, Tim Satgas Covid-19 Kalteng juga menyampaikan upaya lain untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat. Pertama, mengoptimalkan peran para ibu sebagai figur yang dihormati dan dipatuhi oleh siapa saja. Kehadiran dan peran kaum ibu di tengah masyarakat Kalimantan Tengah akan menjadi kekuatan yang luar biasa.
Tim Satgas juga melihat bahwa pelibatan para pemuka agama, tokoh budaya dan orang-orang yang memiliki pengaruh di lingkungan masyarakat dapat memberikan dampak besar dalam penanganan Covid-19 ini. Kedua, kekuatan masyarakat dapat menjadi ujung tombak dalam upaya memerangi penyebaran dan penularan Covid-19.
Dokter dan para tenaga medis lainnya harus menjadi benteng pertahanan yang terakhir. Dalam hal ini berarti masyarakat diharapkan menjadi pelopor pencegahan penularan virus dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post